Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kocak Tapi Kasihan, Gegara Kebelet Kencing Nyaris Terjebak Dalam Kamar Mandi

4 Agustus 2023   15:48 Diperbarui: 6 Agustus 2023   06:14 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokpri/subhan

Pagi-pagi sebelum akticitas pekerjaan dimuai, saya mengalami kejadian kocak tapi kasihanilah diriku ini. Kejadian tak terduga ini cukup menegangkan jiwa sekaligus memalukan yang menimpa diri saya. Akibat grendel pintunya rusak, membuat saya terjebak atau terkunci di dalam kamar mandi kantor Markas Komando (Mako) di Maros, Jum'at pagi.

Peristiwa berawal dari keberangkatan saya dari rumah di Sudiang menuju kantor Mako di Maros. Sesampainya di lokasi yang dimaksud, saya melampiaskan hasrat membuang kencing dan terjebak terkunci di dalam kamar mandi dan cuma bisa ngomel sendirian setelah lolos dari jebakan kunci kamar mandi.

Peristiwa kocak, tapi menyembulkan rasa kasihan, tapi bikin kesel ini saya alami sendiri ketika ingin kencing, lantas saya masuk kamar mandi tersebut dan mengunci pintu yang grendelnya memang rusak atau patah. jadi yang disiapkan hanya besi kecil untuk menggajal pintu agar terkunci rapat. uniknya tanpa pikir panjang kali lebar, ganjal pintu itu saya masukkan hingga ke dalam engsel.

sumber gambar: dokpri/subhan
sumber gambar: dokpri/subhan


Hasrat ingin mengeluarkan cairan yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh berupa cairan kecil atau yang akrab disebut kencing sudah tak tertahan lagi dan rasa itu muncul dimana saja. Seperti rasa sayangku padamu, sudah nggak ketahan lagi.

Kebelet kencing ini, saya tahan mulai dari perjalanan dari rumah menuju kantor Markas Komando di Maros. Yang jaraknya lumayan jauh, bayangin saja, sekali jalan naik pete-pete atau angkot ongkosnya saja lumayan menguras kantong. Untungnya tadi pagi saya diantar ibunya anak-anak, jadi agak menghemat ongkos buat pulangnya.

Saking buru-burunya saya memilih kencing di kamar mandi depan dari beberapa bagian kamar mandi yang tersedia di kantor Markas Komando, yang sekarang lebih diagunakan sebagai ruang Arsip. Di Mako ini tersedia empat ruang kamar mandi, yakni dua kamar mandi di lantai dua, dan dua kamar mandi di lantai bawah.

Tanpa berlama-lama, saya bergegas masuk kamar mandi yang letaknya bersebelahan dengan ruang lobby tamu tersebut untuk mengeluarkan kencing yang sedari tadi saya tahan.

 sumber gambar: dokpri/subhan
 sumber gambar: dokpri/subhan

Maka, begitu masuk kamar mandi itu pintu saya kunci rapat, bertujuan agar tidak ada yang mengganggu ritual kencingku di pagi yang agak mendung ini. Jumat 4 Agustus 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun