Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sobat Tercantikku

25 Juli 2023   20:56 Diperbarui: 26 Juli 2023   05:23 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

Wahai sobat tercantikku...
Bahagiamu, bahagiaku...

Masih ingatkan, ketika beban kehidupan menghampiri, dimana saat itu kepalamu menyandar penuh haru.....

Tanpa terasa buliran bening itu membasahi bahu, saat itu pula anganku berselancar sembari membelai penuh kasih, telingaku seakan milikmu...

Wahai sobat tercantikku, hingga sekarang bahu ini akan selalu menjadi sandaran keluh kesah berbagi cerita pahit getirnya kehidupanmu.....

Aku tahu diri kok, itu pilihan orang tua juga pilihanmu, suka tidak suka itulah pahitnya kehidupan, bak cerita bersambung, kau utarakan tak kunjung usai

Sekian lama waktu terlampaui, sedari gadis hingga sekarang kecantikanmu tak pernah memudar....

Namun begitu jangan lupa hargai aku, sampai saat tak secuil kisahmu tidak ku ketahui lagi....

Hari-harimu mungkin penuh suka dan duka, akulah sahabat pilihan yang paling engkau percaya

Kini...
Bahu ini bukan lagi tempatmu bersandar, telinga ini tidak lagi menjadi pendengar celotehanmu

Aku tak lagi jadi pilihanmu, sebab telah ada dia dalam relung hatimu...

Sobat terbaikku, dalam tengadahku, aku selalu mengungkap bahagiamu bahagiaku....

Segenap doa selalu terpanjat, meski kini tlah ada hati lain kau singgahi

Pamit...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun