Seperti biasanya dibawah pantula sinar lampu yang benderang, wajahmu merona merah. Bola matanya yang bulat menatapnya dengan tatapan berkabut....
Bibirnya merekah yang membuatku tak tahan ingin mengecupnya sembari mengelus kecantikanmu.....
Kepada senja, kehadiranmu selalu menghadirkan kegundahan, seandainya aku boleh bertanya, apakah arti rasa ku hingga kini aku melangkah tak tentu arah?
Kehadiranmu begitu terkesan teramat mendalam, terimakasih telah mewarnai hatiku, itu adalah konsekuensi yang harus ku terima, karena telah belajar mencintai CEO cantik sepertimu.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H