Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Waspada! Penipuan Berkedok Open Donasi Gentayangan di Media Sosial

9 Juli 2023   08:49 Diperbarui: 9 Juli 2023   08:54 4208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Tangkapan Layar Facebook/dokpri

Senangnya dalam hati mendapat bantuan donasi dari akun media sosial facebook yang menamakan dirinya Ayu Intan. Pelaku mengirim uang sebesar Rp. 900.000,- pada Sabtu, 8 Juli 2023, pukul 19.22.18 malam (sesuai yang tertera dalam struk pengiriman lewat Bank Syariah Indonesia, asli tapi palsu yang dicomot dari mbah google).

Saking senangnya, kami merasa seperti orang bodoh, bagai kerbau dicucuk hidungnnya, malah berterimakasih kepada dewi penolong yang namanya Ayu Intan, bahkan kami mendoakan kebahagiaan, kesehatan hingga rejekinya pelaku penipu ini semakin bertambah berkah dunia hingga akherat.

Bantuan donasi dari akun Ayu Intan tersebut berawal dari kami yang memasang open donasi renovasi rumah. Pasalnya dana yang sudah kami gelontorkan tersebut, rupanya belum cukup untuk pembelian bahan material. Maka kami coba-coba memasang open donasi di media sosial.

Berikut isi ringkas open donasi yang kami buat di media sosial facebook.

"Buat kawan-kawan yang baik hati dan ikhlas niat membantu meringankan beban biaya renovasi rumah kami, silahkan kirim ke Bank Perkreditan Rakyat Hasamitra Cabang Daya Makassar dengan nomor Rekening 1001107166. Besar harapan kami rekan-rekan bisa menyisihkan rejekinya untuk melanjutkan renovasi rumah kami. Insya Allah, berapapun nominalnya yang diberikan akan dibalas setimpal oleh Allah SWT." Demikian isi ringkas open donasinya.

Memanfaatkan open donasi yang kami buat tadi. Berselang, beberapa hari kemudian pelaku akun Ayu Intan di medsos facebook menanyakan nomor WhatsApps terkait donasi, tanpa rasa curiga kamipun memberi nomor WA untuk berkomunikasi. Akhirnya pelaku ini menghubungi kami selaku korban meminta nomor rekening untuk penyaluran dana open donasi. Tanpa berlama-lama, Ayu Intan tadi mengirimkan/transfer uang sebesar Rp. 900.000,- melalui Bank Syariah Indonesia.

Sumber gambar: Screenshoot WA struk bukti transfer yang sudah diedir/direkayasaa dari BSI.
Sumber gambar: Screenshoot WA struk bukti transfer yang sudah diedir/direkayasaa dari BSI.

Sontak saja kami kaget, "beneran atau menipu ini orang, kok masih ada orang baik di negeri ini yang mau mendonasikan dananya buat kami yang memang lagi butuh suntikan dana buat melanjutkan proyek renovasi rumah," ujarku meracau sendiri.

Tak lama, pelaku ini menghubungi kami, agar donasi yang Rp. 900.000,- tadi dibagi dua. Lho kok bisa begitu, kompakan kami semua kaget, ada donasi dibagi dua. Kami geleng-geleng kepala dengan kelakuan pelaku ini.

Kata pelaku, tolong di transfer donasi ke Padang Rp. 400.000 untuk keperluan bantuan kemanusiaan. Karena gawatnya tingkat Dewa, kami pun bergegas membuka aplikasi M-Banking BTN, soalnya pelaku yang mengatasnamakan Ayu Intan ini mengirimnya via BTN atas nama anak saya. Cek punya cek terbukalah m-bankingnya, setelah cek saldo ternyata isinya nihil alias 0 rupiah.

Maka terjadilah perdebatan kecil antara pelaku dengan kami sebagai korban. Pelaku minta segera ditransfer untuk kebutuhan operasi seseorang di Padang sana, dengan segala dalih, agar kami segera mengirimkan dana empat ratus ribu rupiah tadi.

Tak kalah akal, kami membalasnya dengan mengatakan, bagaimana kami bisa mengirim kalau saldonya saja kosong, sebab kami lagi merenovasi rumah, ndak ada dana, bahkan masih membutuhkan bantuan dana. Kami juga berinisiatif ke mesin ATM, hasilnya sama saja masih nihil alias 0. Dari situ, saya misuh-misuh sendiri, "kurang ajar ini orang, mau menipu kami," semprotku nyrocos sendiri.

Kami mencoba melakukan sambungan telepon, oleh pelaku sambungan telepon kami juga tidak diangkat si pelaku alias Ayu Intan. Parahnya lagi, pelaku hanya mau chats lewat WA saja, memaksa kami menggunakan dana pribadi dulu minta di transfer ke rekening BRI atau Agen BRI Link terdekat atau meminta bantuan keluarga dulu untuk dikirim ke nomor rekening 053101012624506 atas nama Afriyani, alasanya sebentar lagi penggalangan dana open donasinya tutup.

Kemudian kami membalas WA tersebut dengan mengatakan, akan memastikan apakah dana tersebut terkirim atau tidak dengan mengecek langsung ke BTN terdekat pada hari kerja. Eh...pelaku ini hanya mengatakan mohon pengertiannya, donasinya tidak sampai besok, ini beliau akan segera menjalankan operasi.

Lanjut kami balas, maaf ya, beliau yang operasi ini siapa? Kami juga mohon pengertian dari pelaku untuk bersabar, sebab dananya tidak terkirim, sementara kami juga sedang renovasi rumah, dana kami tersedot semua buat rumah.

Dari pertanyaan tadi, agak berhenti, tidak lagi ada komunikasi via WA, ditelpon juga tidak nyambung. Kami curiga ini pelaku yang menamakan dirinya Ayu Intan menggunakan akun palsu dengan profil palsu juga, boleh jadi bukti transfer dari Bank Syariah Islam juga palsu, akal bulusnya pelaku mencari mangsa berkedok open donasi, nggak bener ini orang, memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.

Merasa dikadali oleh oknum Ayu Intan, anak saya mengutuk pelaku yang memanfaatkan kesusahan kami.

"Operasi Padang padang mahsyar. Pasti lahir gak di azanin ya, dasar anak haram," geramnya kepada pelaku. Akhirnya, nomor WA anak saya di blokir oleh pelaku.

Akun Ayu ini memiliki dua nomor berbeda buat menerkam mangsa-mangsanya. Hati-hati, ini nomor WA 0882020738526. Kawan-kawan harus hati-hati dan waspada dengan nomor ini, sebab sudah banyak korban penipuan mengatasnamakan open donasi.

Kalau kebetulan benar-benar bersimpati dan mau membantu orang-orang yang kesusahan, berdonasilah secukupnya saja. Jangan terlalu dipaksa. Pastikan dulu uang di dompet masih cukup buat bulanan anak istri di rumah, barulah gunakan sisanya untuk berdonasi. Jadi, kalau benar-benar kena tipu, nggak akan merasa kayak pecundang.

Bukan bermaksud pelit, sih, tapi ya realistis saja. Di dunia yang semakin hari semakin brengsek ini, jangan mudah percaya sama orang asing. Apalagi sama orang asing yang hanya kenal sekilas di dunia maya.

Bagai air di daun talas, niat baik seseorang belum tentu dibalas kebaikan pula. Kami salah satu kelinci percobaan dari oknum yang tidak bertanggungjawab berkedok Donasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun