Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Warung Bakso Penggerak Roda Perekonomian Kerakyatan di Tengah Pandemi

23 Juli 2021   06:43 Diperbarui: 23 Juli 2021   09:07 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberadaan Warung Bakso diakui sebagai salah satu penggerak roda perekonomian kerakyatan di tengah pandemi, apalagi pemerintah menerapkan PPKM Darurat, hal ini menjadi ujian tersendiri bagi teman-teman kawulo alit ini. Dan kami salut mereka masih mampu bertahan demi dapur tetap ngebul.

Warung Bakso di Makassar terbilang berjubel jumlahnya, mulai dari gerobak hingga permanen bergumul di Kota Daeng ini.

Selain untuk menghidupi kelurganya, keberadaan pedagang kuliner khas jawa di Makassar ini menjadi penggerak roda kehidupan perekonomian kerakyatan di masa pandemi seperti sekarang ini.

Di daerah kami saja warung bakso nyaris tak terhitung jumlahnya, hal ini lantaran banyaknya perantau yang berasal dari Jawa, khususnya Surabaya, Malang, Yogjakarta, Solo, Sragen, Ngawi, Wonogiri, Pekalongan, Ponorogo, Madura hingga Lamongan tercatat memadati kota Makassar.

Banyaknya perantau dari Jawa ke kota Daeng tentu ingin merubah perekonomiannya, inilah alasan utama mengapa warung makan, warung Bakso, Warung Tegal Lamongan dan seterusnya semakin bertambah jumlahnya dan semakin kuat eksistensinya mencari kehidupan di kota Metropolitan seperti Makassar.

Untuk Wilayah Biringkanaya, khususnya Kelurahan Sudiang Makassar, berjajar beberapa warung bakso berbagai merek dagang, Warung bakso 151, warung bakso Mas Cingkrang, warung bakso balung Solo, dan masih banyak lagi merek dagang yang unik untuk dipasarkan.

Dari sekian banyaknya nama-nama warung tersebut adalah salah satu tipe warung bakso, menurut suara dari pelanggan seperti kami warung Bakso Ababil, di Jalan Goa Ria Sudiang Makassar terbilang lezat di lidah. Pemiliknya berasal dari Pekalongan Jawa Tengah.

Kami mengenal pemilik warung bakso Ababil bukan baru kemarin sore, kurang lebih sudah 14 tahun lamanya tepatnya di tahun 2007. Sejak itulah, apabila kami kepengen makan bakso, nasi goreng, mie ayam, mie pangsit bahkan mie kuah pilihan alternatifnya ke Warung Bakso Ababil pada 19 Juli 2021 kemarin, tentu ada warung lain sebagai tujuan kuliner kami. 

Mie Ayam Khas Warung Ababil (dokpri)
Mie Ayam Khas Warung Ababil (dokpri)

Selain lokasinya dekat rumah, Warung Bakso Ababil ini dikenal luas oleh masyarakat sekitar Sudiang, selain nama warung-warung bakso lainnya yang disebutkan sebelumnya.

Harganya begitu ramah di kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah dan penyajian yang sederhana merupakan ciri khas yang menjadi faktor utama mengapa warung bakso Ababil lebih melekat di kalangan masyarakat tersebut.

Seporsi mie ayam penuh dengan suwiran daging ayam, ditambah kuah sayur sawi nan gurih, pelanggan hanya membayar Rp13.000,-.

Untuk sepiring nasi goreng penuh dengan telur dadar goreng yang menggiurkan tenggorokan hanya di banderol Rp. 13.000 sampai Rp. 16.000 tergantung pesanan pembeli, mau varian menu nasi goreng yang mana.

Nasi Goreng Merah Khas Warung  Ababil (dokpri)
Nasi Goreng Merah Khas Warung  Ababil (dokpri)


Jika dibandingkan dengan restoran bintang lima, harga menu makan di warung Bakso Ababil murah dikantong, perut pun kenyang dibuatnya. Selanjut terserah lidah anda

Pemberian nama Ababil boleh jadi diambil dari sejarah burung ababil yang dikirim Allah dari surga untuk menumpas kejahatan Abrahah dan pasukannya menuju Mekah, dimana pasukan gajah dalam upaya menghancurkan Ka'bah digagalkan oleh burung Ababil menggunakan batu-batu panas dari neraka. Wallahu 'alam bishowab.

Segala bentuk kekurangan datangnya dari manusia, sementara kesempurnaan itu mutlak milik Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun