Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 warga BPS I begitu antusias berbondong-bondong ke lapangan untuk melaksanakan ritual sholat idul Adha berjama'ah. Selasa , 20 Juli 2021.
Seperti biasanya pelaksanaan sholar idul adha di Perumahan BPS I digagas oleh Pengurus Masjid Babussalam. Ditengah pro dan kontra pelaksanaan sholat idul adha 1442 H di masa pandemi, pengurus Masjid tetap melaksanakan sholat idul adha berjamaah di Lapangan Sepakbola Bumi Permata Sudiang.
Khutbah Idul Adha 1442 H disampaikan oleh Ustad Herry Irawan. Ustad Herry Irawan mengisahkan suri tauladan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail AS dalam berqurban.
Ustad Herry menuturkan dalam ceramahnya, Siti Sarah sebagai istri Nabi Ibrahim AS yang sholehah. Siti Sarah rela dimadu karena selama pernikahannya berlangsung dirinya belum juga dikaruniai anak.
Alasan Siti Sarah meminta suaminya menikah lagi demi mendapat keturunan untuk melanjutkan dakwah Nabi Ibrahim.
Kemudian Siti Sarah memilih budak yaitu Hajar, lalu menikahlah Nabi Ibrahim dengan seorang budak yang bernama Hajar. Dari pernikahan kedua tersebut Hajar melahirkan anak bernama Ismail.
Siti Sarah yang dikirinya mandul, ternyata diusia 90 tahun, ia melahirkan seorang anak bernama nabi Ishak.
Sebelum dikaruniani anak, Nabi Ibrahim AS menjadi teladan di dalam melakukan qurban. Tidak tanggung-tanggung Nabi Ibrahim berqurban, kurang lebih 1000 ekor kibas atau kambing, 300 ekor lembu atau sapi dan 100 ekor onta di qurbankan oleh Nabi Ibrahim AS. Dan pada masa itu, para sahabat dan masyarakat begitu kagum dengan apa yang dilakukan Nabi Ibrahim AS.
Disinilah Nabi Ibrahim AS agak menyombongkan dirinya, "jangankan kambing, jangankan sapi, jangankan onta, jikalau nanti aku memiliki anak dan Allah SWT menginginkan anakku untuk di qurbankan, maka akan aku qurbankan anakku sebagai baktiku kepada Allah SWT," demikian dikatakan Ustad Herry dihadapan jamaah Sholat Idul Adha.
"Tepat 8 Dulhijjah atau Minggu, 18 Juli 2021 dua hari yang lalu yang kita peringati dengan melaksanakan puasa tarwiyyah, disitulah Allah memberikan mimpi kepada Nabi Ibrahim, disuruh memotong anaknya. Pertama Nabi Ibrahim masih ragu, apakah ini benar petunjuk dari Allah atau sekedar bunga-bunga tidur ataukah ini jebakan dari setan," tandas Ustad Herry.