Ketika sedang sedang duduk-duduk di pos penjagaan sebuah kantor di Jalan P. Kemerdekaan Km. 17 Makassar sekira pukul 14.30 Wita sembari menikmati manisnya secangkir kopi susu, mendadak seorang sales promotion girls (SPG) atau gadis yang memasarkan produk-produk tertentu untuk menjajakan barang dagangannya kepada kami.
Kedatangan gadis muda yang tidak mau dituliskann namanya ini berjuang memasarkan produk barang dengan cara berkeliling ke kantor-kantor maupun perusahaan. Ia begitu ramah melayani konsumennya.
Gadis muda tersebut mengaku berumur 20 tahun berasal dari Jeneponto, tepatnya di daerah perbatasan Jeneponto dan Kabupten Takalar.
Sales Promotion Girl (SPG) sebuah profesi untuk gadis yang aktif dalam memasarkan atau memromosikan suatu produk dari pabrik untuk dipasarkan kembali kepada konsumen.
Kami melontarkan pertanyaan asalnya dari mana, sembari tersenyum gadis ini menjawab, dari Takalar. Ia menjelaskan, untuk ke Sudiang naik pete-pete turun di kota Makassar kemudian meneruskan naik pete-pete jurusan Sudiang dan turun disekitar Jalan P. Kemerdekaan.
Sembari memasarkan produk berupa pencukur kumis dan kanebo sejenis lap berjenis karet, yang sering digunakan sebagai bahan pengering pada kendaraan bermotor setelah dicuci.
Tak butuh waktu lama, sedikit tawar menawar harga barangnya, salah satu teman kami membeli 3 buah alat pencukur kumis.
Gadis ini mengaku baru tiga minggu bekerja di perusahaan tersebut, saat ditanya kerja dimana dirinya mengatakan kepada kami bekerja di perusahaan yang bergerak dibidang manajemen pemasaran yang memasarkan produk berupa alat cukur, kanebo, pengharum ruangan, bolpoint dan bermacam produk lainnya. Produk tersebut diambil langsung dari Pabrik, demikian dijelaskan si Gadis promosi kepada kami.
Kami mencoba mengulik sebelumnya apakah kuliah, gadis belia ini menjawab, "Saya tidak kuliah om, tidak punya uang," singkat gadis jebolan pendidikan menengah atas Takalar ini.
Untuk target penjualan produk dirinya hanya menerangkan setiap penjualan hasilnya berbeda-beda untuk dilaporkan ke perusahaannya, selain produk yang dia bawa produk lain berupa parfum sudah ada yang laku 1 biji.Â
Kemudian Gadis ini menjelaskan kalau di tempat kerjanya jumlah karyawannya sebanyak lebih kurang 30 orang.
"Kami juga dikasih semangat oleh top leader, bagaimana caranya agar sukses seperti mereka, bonusnya diangkat menjadi staf," tutupnya optimis.
Setelah menyimak penuturan gadis belia ini, setidaknya mencuatkan rasa haru sekaligus bangga akan perjuangannya meraih sukses melalui memasarkan produk.
Kehidupan ini terasa begitu tega terhadap perjuangan anak manusia dalam menggapai sukses. Apalagi masih dalam suasana pandemi covid-19, semoga selalu diberi kesehatan dalam melaksanakan aktivitasnya.
Memang benar bahwa tidak semua perjalanan hidup manusia itu lempeng-lempeng saja. Pastinya banyak rintangan dan hambatan dalam meraih sukses tersebut, sebagaimana pengakuan sales promotion girls (SPG) tadi.
Kunci suksesnya tentulah kesabaran, keteguhan hati, memiliki prinsip yang kuat, jujur, apa adanya. Di balik perjuangan gadis belia memasarkan barang dagangannya, terbersit kisah-kisah mengharukan dan menyedihkan.
Semua itu adalah proses yang harus dilalui menghapai sukses seperti keberhasilan top leadernya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H