Waktu begitu cepat berlalu, sementara usia terasa semakin sempit saja, meskipun dikatakan awet tua, tapi tetap saja yang namanya jodoh, umur dan kematian mutlak milik Allah SWT.
Untuk mengenang Almarhum bapak yang wafat pada 5 Juni 2020 itu, ibu di Ngawi Jawa Timur dan keluarga Almarhum Sadhiman memeringati 40 harinya pada Selasa,14 Juli 2020.
Dimana tangga 14 Juli 2020 ini bertepatan lahirnya anak kedua kami. Anak kami ini juga baru saja sakit parah. Saking parahnya membuatnya hilang kesadaran, tidak tahu siapa dirinya.
Kami bersyukur, di tengah pandemi corona yang kapan akan beranjak dari muka bumi, begitu menyayat hati. Pasalnya pada Tahlilan ke 40 hari wafatnya bapak, kami kembali tidak bisa kemana-mana, termasuk mengikuti ritual 40 hari. Sementara orang lain begitu antusias menyimak ritual mendoakan almarhum bapak.
Tahlilan 40 hari mengenang kepergian bapak tiidak sekedar memperingati saja, melainkan mengisinya dengan nasehat-nasehat spiritual dan mendoakan orang yang telah meninggal. Tahlilan 40 Â hari ini dilaksanakan pada Selasa, 14 Juli 2020 di Masjid Baitul Muttaqqin Desa Kandangan, Kabupaten Ngawi Jawa Timur.
Patang puluhan atau 40-an dilakukan dakwah dan tahlilan bersama jamaah di kampung atau desa, seperti yang dilaksanakan oleh ibu di Ngawi. Kata "Tahlil" sendiri secara harfiah berarti berizikir dengan mengucap kalimat tauhid "Laa ilaaha illallah.
Kebetulan bapak mantan pegawai swasta sekaligus guru dan seorang imam dan pengasuh Masjid, maka ritual tahlilan 40 hari tersebut dilaksanakan di Masjid Baitul Muttaqqin, dimana Masjid tersebut dahulunya mirip rumah hantu atau sarang kelelawar. Jauh dari kata "mewah" lantaran tidak ada sentuhan tangan pemerintah setempat.
Oleh bapak semasa hidupnya masjid tersebut disulap menjadi bersih dan digunakan untuk ibadah hingga akhir hanyatnya. Semasa hidupnya, selepas pensiun urusan duniawi. Bapak mengabdikan dirinya buat Akherat dengan meramaikan Masjid dan syiar agama di kampung halaman.
Empat puluh hari tersebut mengundang orang-orang untuk mendoakan almarhum. Berkat tadi berkaitan dengan menghargai jamaah yang diundang dan orang yang berhak mendapat sedekah atau berkat.
Berkat dari kata berkah atau barokah bagi keluarga yang ditinggalkan dan jamaah yang mendoakan. Aamiin
Jelasnya, meski ditengah wabah pandemi 40 hari wafatnya bapak dipenuhi Jamaah. Masya Allah,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H