Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Selengket-lengketnya Cicak di Dinding, Akhirnya Jatuh Dalam Toples

16 Juni 2019   20:00 Diperbarui: 16 Juni 2019   20:02 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cicak dalam Toples/dokpri

Lazimnya lagu anak-anak cicak-cicak di dinding diam-diam merayap datang seekor nyamuk hap lalu ditangkap.

Kini, hal itu boleh jadi berbalik seratus delapan puluh derajat. Pasalnya, cicak yang konon melekat erat pada papan maupun tembok rumah, seakan-akan hewan satu ini menyatu tak terkalahkan, dan sekarang harus takluk dalam toples.

Sebagaimana pepatah bijak "sepandai pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga." Setidaknya pepatah tersebut berlaku untuk sang cicak. "Selengket-lengketnya cicak di dinding akhirnya jatuh dalam toples juga."

Tidak hanya dalam toples, kita pasti mendapati cicak minum kopi, saking pengennya nyruput kopi, si cicak sampai berendam dalam cangkir kopi. 

Serunya lagi, cicak sering bersembunyi dibalik rak buku Perpustakaan, hingga bertelor. Hal ini menandakan bahwa rak buku di Perpustakaan tersebut tidak pernah dibaca, alias sepi pengunjung, miris!. Pertanyaannya ada apa dengan cicak jaman now?

Demikian, sekedar berbagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun