Kepergian pemiliknya, dilema ikan cupang kian berkepanjangan...
Bahan bisikan busuk tak berkesudahan....
Ada yang bilang aji mumpung...
Ada yang menyindir, mencibir, hingga benci itu hanya pemilik jiwa-jiwa kerdil berhati ecobrik...
Para pendatang baru tiba-tiba menyemuti ruangan itu mencoba mengobrak-abrik tempatmu....
Kemana mereka selama ini, kok baru sekarang nimbrung tanpa nalar
Menyingkirkan para relawan, sahabat seperjuangan.....
Kepergianmu tak mengubah indahnya sisik cupang berwarna-warni....
Berenang sempit, terperangkap kaca dan air mata, dilema memang....
Entah mengapa mereka bahagia senang melihat orang susah, tebar fitnah hingga musnah berkalang tanah....