Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Rektor UMMA Sambangi Kantor Ekoregion Sulawesi Maluku

14 Mei 2019   19:28 Diperbarui: 14 Mei 2019   19:31 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi di satu sisi, dan sumber daya alam yang tidak bertambah disisi yang lain, mewajibkan kita melakukan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan dengan memperhatikan kaidah-kaidah konservasi dan pengelolaan lingkungan hidup untuk masa kini dan nanti.

Oleh karena itu berbagai langkah pengembangan kebijakan dan program kedepan harus betul-betul telah memperhitungkan aspek-aspek lingkungan hidup. Tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan tersebut meliputi aturan, regulasi, penerapan dan institusinya yang membentuk interaksi antara manusia dan lingkungan.

Hal tersebut disampaikan Kepala P3E Sulawesi dan Maluku, Dr. Darhamsyah yang saat menerima kunjungan Rektor Universitas Muslim Maros (UMMA) Prof. Nurul Ilmi Idrus, Ph.D Bersama rombongan dikantornya di Sudiang dalam penuh keakraban. "Perguruan tinggi seperti Universitas Muslim Maros berperan besar dalam menyampaikan pesan-pesan konservasi alam dan pelestarian lingkungan hidup di kampusnya". Sebagaimana diketahui Maros sebagai penyangga Kota Makassar memiliki fenomena alam khas berupa bentang alam karst terbaik di Asia Tenggara.

Rektor UMMA Prof. Nurul Ilmi Idrus, menyatakan bahwa saat ini kampusnya sedang mengembangkan green campus dan eco campus sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup dan konservasi yang berbasis pada kearifan lokal. Kepedulian terhadap alam dan lingkungan hidup harus terus kita kampanyekan. Leluhur kita juga dimasa lampau telah mengajarkan sejumlah tanaman yang dapat dijadikan sumber makanan sehat, tidak merusak lingkungan, dan untuk kebutuhan sandang. Misalnya kelapa, aren, sagu, pinang, dan bambu, ujar rektor lebih lanjut.

"Kami berharap UMMA dapat  menjadi leader dalam pengembangan green campus dan eco campus di Sulawesi Selatan, sinergisitas antara pemerintah dan perguruan tinggi mesti terus dibangun untuk pengelolaan lingkungan hidup dan konservasi alam kita karena kita butuh lingkungan hidup yang nyaman. Kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur kita dalam segala aspek kehidupan harus kita teruskan" tambah Darhamsyah mengakhiri silaturahmi ini. Selasa (14/5/2019).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun