Berbalut kulit dan tulang saja....
Sama sekali tak ada yang dibanggakan dari sudi kecuali miris dan empati....
Lagi-lagi sudi batuk lagi, parahlah....
Terngiang-ngiang sosok kawan senasibnya yang mati karena kurang gizi....
Sudi meludah dan lagi-lagi darah membuncah, happy-happy ajalah...berkilah...
Sudi tak sudi diupah murah, nyatanya tenaganya memang murah...
Sudi merenungi mahalnya resep dokter....
Sudi mengawang-awang ke langit, bintang dan rembulan seolah mengharapkan uang jatuh dari langit...
Nyatanya tak ada uang jatuh, pun tak ada obat....
Nyawa Sudi hanya diperpanjang oleh waktu kerja yang sempit dan menindas...
Sudi abai tanpa memperhitungkan dirinya sendiri....