Sesekali jajanan satu ini bisa kita temukan, asa lama akan kerinduan masa kecil terobati oleh kudapan murah meriah berbahan alami ini.
Menyantap kue putu menangis di malam hari yang tenang itu bukan sekedar memakannya, lalu buang bungkusnya sembarangan. Tetapi apa yang dicapai pejual putu menangis, mengais rejeki halal tanpa mengemis.Â
Hal ini yang disampaikan penjualnya betapa kue ini dulu begitu digandrungi kalangan menengah kebawah sebelum tergantikan kudapan-kudapan asing, sehingga kue-kue tradisional ini terasing di negeri sendiri.
Untuk urusan teknologi informasi pejual kue putu menangis ini tidak mau kalah dengan investor ataupun ASN. Dapat dihubungi via WhatsApp/0895-8004-43666 dengan gigih mengais rejeki bersama nyanyian krik...krik ..krik... Si Jangkrik, bersahutan kritiknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H