Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Peduli Lingkungan BRC Akan Luncurkan Program 'BRC Environment Care'

14 Maret 2019   20:44 Diperbarui: 14 Maret 2019   21:02 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Gambar: BRC).

Peduli Lingkungan, Brorivai Center Segera Luncurkan Program 'BRC Environment Care'ini sebagai bentuk kepedulian Brorivai Center terhadap lingkungan hidup. dalam waktu dekat akan meluncurkan BRC Environment 'Clean Seas'.

Brorivai Center kini semakin memperluas aktivitas gerakan sosialnya setelah sukses melakukan berbagai kegiatan pendidikan politik seperti Dialog Pembangunan, BRC Table Talk Series dan Wisata Demokrasi.

Program kegiatan yang akan dikembangkan ke depan di antaranya konsep "Social Response for Environment" yang melibatkan komunitas terbuka (sosial) dan relawan pencinta alam.

Program lingkungan ini bertajuk "BRC Environment Care - Clean Seas" yang akan diluncurkan di Makassar pada 31 Maret 2019.

Brorivai Center juga akan bermitra dengan lembaga sejenis yang menggunakan platform sama dalam memperkuat kampanye Clean Seas untuk 'Break Free From Plastic' baik di laut maupun di daratan dalam mengatasi masalah sampah dan polusi yang semakin meningkat.

Menurut Abdul Rivai Ras selaku Founder, program ini akan dilaksanakan secara berseri baik di area laut maupun daratan (go green) yang secara bersama-sama melibatkan komunitas pencinta lingkungan lainnya untuk menarik perhatian pada apa yang dipertaruhkan.

Berdasarkan hasil kajian lingkungan yang dihimpun BRC saat ini, diperkirakan akan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan pada tahun 2050 jika kita tidak bertindak cepat.

"Kegiatan ini secara bertahap kita lakukan sesuai kemampuan di beberapa tempat kabupaten dan kota yang memiliki pantai atau laut, sarat dan potensial dengan sampah plastik dan kurang dikendalikan. Di setiap tempat kita akan membawa pesan 'clean seas' serta akan memperkuat kampanye di beberapa spot kawasan maritim," ungkapnya kepada media, Kamis 14 Maret 2019.

Secara tematik, BRC Environment Care akan menjadi salah satu program kerja unggulan Brorivai Center dalam mencari komitmen yang kuat guna memerangi sampah laut dari negara, kota dan individu.

Lanjut Rivai, polusi plastik laut adalah masalah global yang membutuhkan solusi global, namun tetap bertindak lokal. Aksi ini tentu tidak dapat dikerjakan sendiri dan tidak sehari.

"Oleh karenanya, upaya ini harus diawali dari komunitas terkecil dan dilakukan terus-menerus sebagai suatu budaya dan dilembagakan melalui kampanye berjenjang," terang peraih Penghargaan Internasional Award HAM 2019 ini.

Melalui kampanye BRC Environment Care dan #CleanSeas, diharapkan dapat menyatukan semua elemen negara, perusahaan, dan warga negara yang berkomitmen untuk melindungi laut dan lingkungan di sekitar kita.

"Selain kami berkomitmen, BRC terus berupaya mencari lebih banyak lagi komitmen dari pihak lain untuk bersama dapat mentransformasi diri dalam penggunaan bahan plastik menjadi bahan ramah lingkungan, serta terus mencegah dan mengatasi polusi sampah plastik yang volumenya semakin meningkat," pungkasnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun