Pesan moral kulkas kejujuran tersusun rapih di sebuah sudut ruangan Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi lantai 4 tepatnya di Gedung Rachmat Witoelar P3E Suma. Jumat, (8/3/2019).
Kulkas kejujuran Balai Gakkum LHK diinisiasi oleh Achmad Yusuf Arief, SH.,MH. Beliau menerapkan 'kulkas kejujuran' ini guna membina integritas ASN Gakkum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Sulawesi guna mewujudkan Revolusi Mental konon identik dengan kata "Mental"
Kejujuran itu bukan hanya kiasan, lebih dari pada itu diimplementasikan dalam perbuatan. Tidak hanya memerintah tetapi memberi contoh nyata.
Keberadaan minum dibiarkan terpajang tanpa kasir maupun mesin kasir, Â hanya ada sebuah Toples plastik yang terletak tepat diatas kulkas bertuliskan pesan moral beraroma sindiran "Tempat Uang, Bayar Lebih Boleh Kurang Jangan." Â
Semangat ini membawa perbedaan lebih baik di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dirjen Gakum LHK pada khususnya, melalui virus kebaikan yang menjalar ke personel Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum LHK Wilayah Sulawesi (BPPHLHK).
Revolusi Mental terdiri atas Integritas didalamnya memuat tanggungjawab, jujur, ikhlas. Kemudian Etos Kerja meliputi disiplin, Profesional dan Gotong Royong atau Kerjasama.
Pesan ini memupuk rasa tanggung jawab dan kejujuran antar setiap pegawai sehingga walau tanpa dipantau atau diawasi, mereka mampu berlaku jujur terhadap diri sendiri dan nama baik organisasinya
Sesuatu yang jarang ditemukan konsep kejujuran berupa "kulkas kejujuran" di kantor-kantor elite level Kementerian/Lembaga di Era Millenial yang serba canggih dan instan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H