Usai pisah sambut, Ir. Muhammad Nur, MP resmi melepas jabatan sebagai Kepala Balai  Pengamanan dan Penegakkan Hukum LHK Wilayah Sulawesi digantikan Dody Kurniawan, S.TP., MH.
Acara pisah sambut  ini dilaksanakan di Hotel Dalton, Selasa (07/3/2019) pukul 19.00 wita yang di hadiri oleh koordinator dan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan  yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan,  serta tamu undangan  stakeholder terkait yang ada di Propinsi Sulawesi Selatan berlangsung meriah.
Acara yang di gelar di Aula Hotel Dalton dikemas dalam figura emas namun tidak melupakan kearifan budaya lokal.  Setting ritual lepas sambut itu memang istimewa namun terasa kehangatan ditengah isak  keharuan melepas dan menyambut kedua Kepala Balai Gakkum ini.
Kesenian lokal tampil memeriahkan pisah sambut Kepala Balai Gakkum LHK Â tersebut antara lain, Anggaru, sumpah janji setia oleh Sanggar Sirajuddin , Tari Pepe Bainea.
Sambutan sepatah dua patah kata oleh Dr. Ir. Darhamsyah, M.Si selaku Kepala Pusat Pengendaliam Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku.
Sebelum mengakhiri sambutannya disampaikan, "Selamat datang Dody Kurniawan selaku Kepala Balai Gakkum LHK Sulawesi baru dan selamat bertugas Muhammad Nur Kepala Balai Gakkum lama di tempat yang baru. Tanpa dinyana yang mempertemukan Muh. Nur ini adalah kontainer, berkat tangkapan kayu merbaunya dari Papua ke Surabaya yang Kapal tersebut memuat 57 kontainer berisi kayu merbau, ini prestasi membanggakan." Pungkasnya yang disambut tepuk tangan meriah para undangan.
Kepala Balai Gakkum lama menyampaikan "Maaf untuk seluruh staf Gakkum, Sporc, Polhut, PPLH, PPNS, para Kepala UPT, dan Kepala P3E Suma dan do,akan mudah-mudahan saya bisa melanjutkan pekerjaan dan pengabdian ini di tempat lain" Ucap Muhammad Nur yang akan di pindah tugaskan ke Balai Gakkum Jawa, Bali Nusra.
"Gakkum tidak akan besar hingga sekarang ini, tanpa bantuan teman-teman UPT dan stakeholder terkait dan P3E Suma" Ungkapnya.
Sekali lagi saya tegaskan, tidak akan tercapai cita-cita ini tanpa kerjasama tim. Keberhasilan ini adalah keberhasilan kita semua." Muh. Nur Memungkasi sambutannya.
"Maafkan bila harapan belum dapat kami penuhi, maafkan tutur kata dan sikap kami yang  kurang disukai, tiada maksud hati mengoyak tenun songket selama ini terajut indah dalam bingkai silaturahmi, kami menjalankan tugas sebaik-baiknya."