Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suami Gelap Mata, lalu Bunuh Selingkuhan Istri

10 Februari 2019   16:34 Diperbarui: 10 Februari 2019   17:02 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tak bisa dipercaya begitu mudahnya orang membunuh. Padahal urusan jodoh, rejeki  dan maut mutlak milik Alloh SWT. Banyak sebab orang membunuh tanpa berfikir panjang. Diantaranya KDRT, Faktor ekonomi, cemburu buta hingga perselingkuhan pasangan suami dan istri.

Perselingkuhan berdarah ini bermula saat suami pulang kerja pukul 01.00 WIB dini hari. Berita menyebutkan suami pulang kerja malam hari, begitu mengetuk-ngetuk pintu rumah tidak ada jawaban dari dalam rumah.

Berkali-kali mengetuk pintu tidak ada jawaban dari istri, maka suami bernama Joni (30) tahun, lalu penasaran bergegaslah Joni lari untuk mengintip ke arah jendela kamar tidurnya.

Hampir tak dapat dipercaya, didapatinya istrinya berdua-duan di kamar dengan lelaki lain, selain dirinya. Sontak, darahnya mendidih, naik pitam terbakar api cemburu, didobraknya pintu rumahnya hingga rusak.

Berhasil mendobrak pintu rumah, sang suami bergegas memburu selingkuhan istrinya ini, terjadilah kejaran-kejaran antara keduanya yang tak lain temannya sendiri di tanah rantau.

Kedua lelaki yang terlibat duel hingga  menelan  korban ini berasal dari NTT,  merantau ke Bangka Tengah.

Saking kalapnya, keduanya melupakan persahabatan, terlibat pertarunga hingga terjadilah pembunuhan yang dipicu perselingkuhan.

Tak ayal tewasnya lelaki selingkuhan istrinya ini menggemparkan masyarakat hingga viral di media maya.  

Joni (30) sukses merobohkan Farel (25) yang tak lain, kawan seperantauan ini berujung kematian. Siapa yang tidak emosi melihat istri atau suami berselingkuh dengan pasangan yang bukan pasangan sahnya.

Setidaknya pasangan suami istri dimanapun berada, kembali bertanya  pada diri sendiri, kenapa bisa terjadi perselingkuhan ?

Kata sebagian orang selingkuh itu selingan indah keluarga utuh.u Adapun pemicunya belajarlah dari pengalaman.

Apakah pantas, gara-gara kalap orang mampu membunuh dengan tidak memikirkan masa depan anak-anak serta istrinya. Usai menyimak kabar ini, terlepas dari berhubungan intim atau tidak, keduanya terkurung oleh kebijakan yang tidak manusiawi.

Akhirnya, Joni (30) berhasil membunuh Farel, terkait perselingkuhan istrinya HM (25). Setelahnya Joni sempat membopong tubuh Farel yang sudah tak bernyawa ke Polsek Kota. Kemudian menyerahkan diri kepada Polres Bangka Tengah pada Selasa (6/2/2019) pukul 01.00 WIB.

Terpergok berduaan, si korban kabur dari rumah pelaku melalui jendela kamar.

Melihat Farel kabur, Joni lari mengejar sang kawan, pada posisi gelap mata, ia langsung menikamkan pisau ke arah perut dan dada, hingga korban meregang nyawa.

Karena kelelahan, Joni tak kuat memanggul Farel si korban yang dibunuhnya, Joni meletakkan tubuh Farel di depan SD 1 Koba, lalu dia menuju Polsek Koba untuk menyerahkan diri.

Kasat Reskrim AKP Robby mengatakan berdasarkan pemeriksaan kepolisian, memastikan bahwa motif tersangka membunuh korban, karena cemburu.

Berdasarkan pengakuan istri, belum lama berkenalan melalui media sosial. Diakui istrinya baru dua kali bertemu dengan korban, awal perkenalan lewat Facebook.

Saat ini polisi telah menahan Joni dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun