Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suami Gelap Mata, lalu Bunuh Selingkuhan Istri

10 Februari 2019   16:34 Diperbarui: 10 Februari 2019   17:02 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah pantas, gara-gara kalap orang mampu membunuh dengan tidak memikirkan masa depan anak-anak serta istrinya. Usai menyimak kabar ini, terlepas dari berhubungan intim atau tidak, keduanya terkurung oleh kebijakan yang tidak manusiawi.

Akhirnya, Joni (30) berhasil membunuh Farel, terkait perselingkuhan istrinya HM (25). Setelahnya Joni sempat membopong tubuh Farel yang sudah tak bernyawa ke Polsek Kota. Kemudian menyerahkan diri kepada Polres Bangka Tengah pada Selasa (6/2/2019) pukul 01.00 WIB.

Terpergok berduaan, si korban kabur dari rumah pelaku melalui jendela kamar.

Melihat Farel kabur, Joni lari mengejar sang kawan, pada posisi gelap mata, ia langsung menikamkan pisau ke arah perut dan dada, hingga korban meregang nyawa.

Karena kelelahan, Joni tak kuat memanggul Farel si korban yang dibunuhnya, Joni meletakkan tubuh Farel di depan SD 1 Koba, lalu dia menuju Polsek Koba untuk menyerahkan diri.

Kasat Reskrim AKP Robby mengatakan berdasarkan pemeriksaan kepolisian, memastikan bahwa motif tersangka membunuh korban, karena cemburu.

Berdasarkan pengakuan istri, belum lama berkenalan melalui media sosial. Diakui istrinya baru dua kali bertemu dengan korban, awal perkenalan lewat Facebook.

Saat ini polisi telah menahan Joni dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun