Jeda beberapa tahun tidak melanjutkan kuliah, lantaran ALLAH mempertemukan Jumriah menikah dan dikaruniai seorang putra.
Diusia 7 tahun  putranya.
Barulah melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar periode tahun 2006 -2009.
Masa-masa kuliah tersebut, sempat ambil bagian sebagai pemeran utama dalam pementasan Teater dibawa bimbingan Dosen (Kakanda Baetal).
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu , Alloh SWT memberi amanah kepada sosok tangguh ini untuk membimbing, mendidik dan menstransfer ilmunya  kepada anak- anak Bangsa Generasi Emas ini.
Alhamdulilah amanah dari Kepsek Pak  Asril Wahyudi , S.Pd. MPd SD Inpres Perumnas III Makassar sebagai Pembina Kesenian untuk melatih murid-murid yang mempunyai bakat seni berjalan lancar, hambatan pasti ada namun tak mengurungkan niat Jumriah menelorkan darah seni kepada anak muridnya.
Jerih payahnya berbuah hasil, diantaranya menjuarai beberapa tari yaitu Tari Gandrang Bulo Juara II se Sul-Sel dan Tari Kipas juara I se Sul-Sel.
Tak mengenal lelah , bekerja demi anak bangsa.
Dan beliau mulai merintis Sanggar Seni MALEBBI.
Diakuinya, seni adalah  hoby, seni ada dalam jiwa saya sejak lahir.
Dituturkan pula bahwa  seni itu indah dan saya menyukai keindahan. Seni sulit dipisahkan dari hidupnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H