Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola Tanah Air Berakhir Getir dan Dicibir

10 Desember 2018   18:58 Diperbarui: 10 Desember 2018   19:00 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagaimana prediksi bahwa Persija Jakarta bakal keluar sebagai Juara. Ini terbukti dari hasil PSM bersusah payah mencari gol, tetapi Persija yang menikmati hasilnya. Luar biasa Sepakbola tanah air tercinta ini. Cerita gelar juara Bali United yang diseruduk Bhayangkara FC terulang kembali.

Betapa kecewanya Masyarakat Makassar menyaksikan timnya dicurangi Macan Kemayoran. Akan tetapi kembali ke pasal 1 bahwa bola itu bundar, jadi siap kalah siap menang.

Lebih memalukan lagi, 3 tim besar harus turun tahta yakni, Mitra Kukar, Sriwijaya FC dan PSMS Medan. PS TIRA dan Perserui berhasil lolos dari lobang jarum, paska memetik hasil positif diakhir kompetisi. PS TIRA mendapatkan kemenangan atas Borneo FC dengan skor yang sangat meyakinkan 1-3.  

Sementara Sriwijaya FC kalah saat melawan Arema FC dengan skor 2-1 hal ini membuat Laskar Wong Kito kehilangan 3 poin yang sangat berhaga, dan Perseru Serui tertolong 2-0 dilaga tandang ke Persipura Jayapura.

Tiga tim dari Liga 2 memastikan promosi ke Liga 1, yaitu PSS Sleman, Semen Padang dan Kalteng Putra menggantikan posisi Sriwijaya, Mitra Kukar dan PSMS Medan.

Sandiwara jelas terlihat ditubuh Sriwijaya FC, Dodi Alex Nurdin selaku dinasti penerus Alex Nurdin selaku pemilik Laskar Wong Kito sebelumnya menjual 9 (sembilan) pemain intinya, termasuk pelatih Rahmad Darmawan ini memilih "cuci tangan."

Sepertinya Dodi mencium gelagat "buruk"  di tubuh Sriwijaya FC. Ia pun mendadak mengundurkan diri dari jabatan Manajer sebelum bencana degradasi ini terbukti.

Kesibukan sebagai Bupati Musi Banyuasin Palembang sebagai dalih. Walhasil tragedi degradasi menyakitkan ini pun tidak lagi menjadi tanggungjawab keluarga Alex sapaan Gubernur Sumatera Selatan ini.

Pada akhirnya, panggung sepakbola tanah air ini pun berakhir getir, tidak sedikit orang mencibirnya.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun