Persib Maung Bandung gagal memperoleh poin sempurna di partai usiran perdananya melawan Madura United di  Stadion Batakan Kalimantan pada (9/10/2018).
Kedua kubu mengawali laga dengan tensi tinggi, sehingga meski melakoni partai usiran Maung Bandung serasa main di kandang sendiri. Memang laga ini berlangsung sengit, akan tetapi tidak terdengar hiruk pikuk pendukung terhadap keduanya. hambar tidak berasa, ibarat sayur kurang garam. Tidak seru tanpa kehadiran penonton meramaikan sepakbola indonesia.
Hukuman ini tidak seharusnya terjadi apabila perangkat sepakbola setempat mampu meredam emosi para pendukung yang rata-rata usia belia dan psikologisnya terbilang labil.
Langkah antisipatif ini tidak akan berjalan mulus, apabila pendukungnya sendiri tidak dewasa, selalu ingin menang serta tidak mau menerima kekalahan terhadap tim kesayangannya.
Padahal di ranah sepakbola ada menang ada kalah. Sewajibya siap menang, siap kalah, sepakbola hanyalah permainan profesional di lapangan hijau di bumi pertiwi yang sedang mengalami musibah bencana di Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tengah.
Apakah setiap digelar sepakbola harus ada jiwa yang terbuang, bertujuan untuk menciutkan nyali pertandingan bagi lawan-lawannya.
Bermain dipartai usirannya Persib Bandung harus menerimaan kenyataan gawangnya dibobol Madura United, Â melalui eksekusi pinalti Fabiano Beltrame. Pinalti didapat setelah penyerangnya, Airlangga Sucipto yang juga pernah bermain untuk Sriwijaya FC ini, dianggap melakukan hand ball di area terlarang MU.
Penalti lantas diambil kapten Madura United, Fabiano Beltrame tanpa kesulitan menaklukkan M Nathsir untuk membawa Sape Kerrab unggul. Skor 0-1 bertahan hingga rehat babak pertama.
Memainkan babak kedua, Persib mampu menyamakan kedudukan di menit ke-48. Sundulan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh mengubah skor menjadi 1-1.
Merasa kebobolan MU terus meningkatkan daya gedornya. Hasilnya sepuluh menit berselang, Madura United kembali merobek gawang Persib. Kesalahan bek Persib dalam mengantisipasi umpan silang, membuat bola liar jatuh di kaki Zah Rahan. Tanpa kompromi pemain yang berjaya di Persipura dan Sriwijaya FC ini menyambar bola, dan meluncur masuk ke gawang Persib. Madura United kembali memimpin 2-1.
Kemenangan Madura United atas Persib dengan skor 2-1 tetap bertahan, sampai peluit panjang berbunyi.
Meski kalah, Persib Bansung masih nyaman memuncaki klasemen denga raihan 44 poin dari 24 laga, unggul tiga poin dari PSM Makassar di posisi dua. Adapun Madura United masih di peringkat tiga denga 39 poin.
Hati-hati Persib kapan dipartai berikutnya mengalami kekalahan, pemuncak klasemen bakal dikudeta PSM Makassar dan MU.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H