Do'a untuk Indonesia..
Pasca gempa dan tsunami melanda Palu dan Donggala ucapan duka lara berdatangan dari mana saja.
Tadinya tak punya empati, tiba-tiba bersimpati atas bencana gempa dan tsunami....
Bencana ini datangnya tiba-tiba tanpa rekayasa manusia tak ayal puing-puing kehidupan menghias cakrawala.
Kondisi Palu dan Donggala sekejap bagai kota mati, dimana tidak ditemukan warung makan dan mesin uang buat mencukupi kebutuhan sehari-harinya, guna mencukupi kebutuhan materi, non materi mereka dipaksa menjarah apa saja, sebelum datang bantuan logistik dari pemerintah.
Kanan kiri, depan belakang yang ada puing-puing dan mayat membangkai berserakan ratusan jumlahnya.
Kantong-kantong mayat ber selebaran pertanda bahwa bencana itu dahsyatnya luar biasa.
Tak seperti biasanya, dimana bangunan hotel porak poranda menjelmalah tenda-tenda hunian pengungsian.
Fasilitas yang ada luluh lantak berserak tak karuan bentuknya.
Tuhan menampakkan kuasanya pada manusia, apapun titel pangkatnya yang ternyata tak mampu selamatkan nyawa sesama....
Semburat api dilahan kebun sawit menyisakan lumpur panas menggelembung menyayat mata hati yang melihatnya.
Lumpur ini tak ubahnya lumpur lapindo yang menenggelamkan separuh desa di Sidoarjo.
Seluruh masyarakat yang berdomisili di Makassar dan Indonesia belasungkawa atas musibah bencana yang melanda Palu dan Donggala.
Duka ini duka nusantara, selanjutnya abaikan sementara pilihan partainya....
Sejenak lupakan pilihan Presidennya...
Sejenak lupakan isu SARA.. Â Lupakan Hoak....
Buang jauh-jauh dendam angkara murka, tak ada gunanya itu semua...
Selanjutnya berdoa tengadahkan tangan nestapa terkait bencana yang menimpa saudara-saudara kita di Palu dan Donggala.....
Dunia tergerak kesana pun turun tangan membantu meringankan beban para saudara-saudara di Palu dan Donggala....
Jangan putus asa saudaraku....
Palu dan Donggala harus bangkit seperti sedia kala...
Singkirkan dominasi tinggi hati...
Singkirkan ketamakan....
Alihkan segala buruk sangka....
Berbaik sangka sajalah....
Ujian ini membuat kita dewasa..
Maknai bencana ini dengan hati bukan materi...
Makassar, 30 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H