Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kisah Eko dan Perjuangan Atlet Indonesia di Asian Games 2018

24 Agustus 2018   09:01 Diperbarui: 24 Agustus 2018   09:32 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah perjuangan berat dilakoni Eko, apabila salah posisi ketika mengangkat besi tersebut, cidera hingga kematian sudah pasti didapat atlet angkat berat ini. Pemerintah harus mulai meregenerasi atlet angkat besi, agar beratnya beban tersebut berasa ringan.

Eko adalah warga negara indonesia kelahiran kota Metro, Lampung pada tanggal 24 Juli 1989 dari pasangan Saman dan Wastiah. Sejak tahun 2000 Eko menekuni cabang olagraga angkat berat ini, dibawah asuhan Yon Haryono, dia membuktikan kekuatannya merebut emas perdana di Asian Games 2018 Jakarta Palembang.

Kecil-kecil cabe rawit, julukan ini pantas disematkan kepapa Eko Yulianto, berkat keuletannya ia menjadi atlet pertama yang meraih medali Emas Asian Games 2018 dari cabang olahraga angkat besi sekaligus membanggakan bangsa Indonesia dan disaksikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo. Perolehan Emas Eko ini sebagai pelipur lara bagi lifter putri, Sri Wahyuni yang gagal meraih Emas, Sri pun harus puas mendapatkan perak.

Indonesia, membutuhkan atlet peraih medali emas seperti Eko dan kawan-kawan di event akbar sekelas Asian Games 2018. 

Sedikit pekerjaan rumah memperjuangkan prestasi atlet-atlet cabang olahraga yang dicoret dari Asian Games 2018. 

Cabang olahraga yang dicoret atau tidak dipertandingkan antara lain, Tarung Drajat, Arung Jeram, Pencak Silat, Tenes Meja (pingpong), Catur, Karate dan seterusnya. Eh...kok ujug-ujug muncul Cabang Olahraga baru, Kabaddi. Inikan cukup merugikan Indonesia sebagai tuan rumah.

Apapun alasannya, atlet-atlet Indonesia selamat bertanding dan berjuang membela kehormatan ibu pertiwi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun