Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sriwijaya FC Gulung Tikar, Hoaks atau Fakta?

16 Juli 2018   16:43 Diperbarui: 18 Juli 2018   00:02 5061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sriwijaya FC (Tribunnews.com)

Saya mencoba kembali menayangkan kabar "gulung tikar" SFC antara Hoax atau Fakta yang sebelumnya pernah dihapus Admin, melanggar aturan pihak Kompasiana menjadi delik penghapusan artikel. Terimakasih atas peringatannya.

Berita tak sedap menghampiri tim kaya raya asal Palembang Sriwijaya FC. Sebagaimana dilansir tribunjabar.id pihak managemen SFC melakukan "cuci gudang" pemain, pelatih hingga official pertanda "gulung tikar".

Berita ini tentu, kabar tidak menyedapkan bagi kubu Laskar Wong Kito yang sementara ini menempati posisi ke tiga papan klasemen sementara Gojek Liga 1, jangan sampai mempengaruhi pola permainan SFC ditengah upayanya mengejar tangga juara Liga 1.  

Diberitakan pula, managemen SFC bakal mengobral 9 (sembilan) pemain termasuk pelatih terbaiknya Rahmad Darmawan dari kursi kepelatihan, apakah ini sebagai bentuk evaluasi pihak manajemen terhadap tim atau ada unsur "kebangkrutan" di dalam rumah tangga Sriwijaya FC.

Terlepas dari peliknya permasalahan rumah tangga Laskar Wong Kito, setidaknya mereka yang nama-namanya dijual pihak managemen selama ini turut membesarkan nama SFC di kancah pra musim, bahkan meraup juara dalam ajang Piala Gubernur Kaltim.

Gulung tikar rasanya tidak mungkin dialami klub sepakbola selevel SFC. Okelah, pemain yang dianggap kurang berkontribusi besar terhadap Sriwijaya FC, namun kali ini hampir pasti semua pemain-pemain bintang dan starter tak luput dari pencucian gudang ini.

Paling disayangkan, pihak manajemen menyertakan nama pelatih RD sebagai radar penjualan, padahal sosok kharismatiknya begitu membanggakan ranah Wong Kito, sekiranya wajar jerih payahnya digaji besar oleh pihak klub profesional seperti Sriwijaya FC yang sebelumnya mengakuisisi Persijatim.

Ke-9 pemain tersebut yakni, Bio Paulin (stopper), Hamka Hamzah (stopper), Mahamdouo Ndiaye (stopper), Konate Makan (gelandang), Novan Setya Sasongko (full back), Alfin Tuasalamony (stoper/full bak), Adam Alis Setyano (gelandang), Patrich Wanggai (striker), dan Rahmat Hidayat (gelandang).

Adapun di jajaran pelatih dan ofisial, Pelatih Kepala Rahmat Darmawan, Pelatih Fisik Rasiman, Pelatih Kiper Kurnia Sandi, dokter tim dr El Amin dan Fisio Terafi Ibnu.

Konon pihak manajemen juga gerah akan attitute Hamka Hamzah mengajak pemain demo dan mogok latihan, hal ini sangat merugikan tim. Persoalan lainnya, besaran gaji Hamka bersama ke-9 pemain ini juga membebani klub.

Hamka Hamzah bergaji sekitar Rp1,5 miliar, Adam Alis (1,5 miliar), Konate Makan dan N'Diaye bergaji Rp. 2 miliar. Bio Paulin bergaji Rp1,5 miliar, sementara itu Novan Setya Sasongko Rp. 700 juta, Alfin Rp 700 juta, dan Rahmat Hidayat Rp500 juta dan Patrich Wanggai Rp. 800 juta.

Pelatih Rahmad Darmawan cs memiliki besarasan gaji hingga Rp. 2 miliar. Hal inilah yang menjadi pertimbangan Sriwijaya FC untuk melepas mereka, selain persoalan gaji, juga ada beberapa hal yang membuat manajemen tidak nyaman.

Tujuan ini dilakukan pihak managemen ini tak lain karena ingin mengangkat talenta asli Sumsel. Selama ini, pemain asli daerah binaan dari akademi U-16 dan U-19 terbilang kurang mendapat tempat di daftar pemain inti.

Selain itu, berbagai pihak juga harus melihat bahwa faktor kenyamanan seorang pemain di dalam klub sebagai pertimbangan utama.

Hal ini untuk merespon beberapa kejadian, seperti aksi mogok pemain. Isu yang beredar, Hamka Hamzah dan Adam Alis bakal dibeli oleh manajemen Arema Malang.

Sementara para pemain lainnya seperti N'Diaye dan Patrich Wanggai dikabarkan sudah sepakat dengan Bali United, sedangkan Konate Makan dikabarkan kembali ke Persib Bandung atau Madura United. Adapun Rahmat Hidayat belum diketahui.

Pelatih kepala SFC, Rahmad Darmawan. Pelatih Fisik, Rasiman. Pelatih Kiper, Kurnia Sandi dan official tim SFC tidak tahu mau kemana.

Semoga berita "kebangkrutan" tim elite asal Palembang ini hanya hoaks, andai fakta betapa sangat disayangkan pecinta sepakbola tanah air.

Makassar, 16 Juli 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun