Laga Final Piala Dunia 2018 antara Prancis melawan timnas Kroasia berlangsung meriah, syarat gengsi serta menguras emosi. Final berlangsung di Luzhniki Stadium, Minggu (15/7) atau Senin dini hari.
Kesuksesan Timnas Prancis mengecap nikmatnya mengangkat tropy Piala Dunia 2018 untuk kedua kalinya. Pasalnya, kesuksesan Prancis keluar sebagai juara pertama kali tahun 1998, sedangkan bagi sang seorang Didier Descham, ini keberhasilannya sebagai pemain dan pelatih. Tim Ayam Jantan juga sukses melahirkan pemain muda terbaiknya Mbappe. Dilaga pamungkas tersebut Mbappe mencetak satu gol sekaligus mengubur mimpi Luca Modric dan kawan-kawan menoreh sejarah usai kalah 4-2 atas Prancis.
Kualitas pemain-pemain Kroasia tidak kalah dari skuat muda Prancis. Selama perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia ini, Kroasia yang dimotori pemain yang bermain di Real Madrid, Luca Modrik tampil paling konsisten.
Penyisihan grup D saja, Kroasia mampu membalik fakta, siapa sangka tim underdog ini melibas Nigeria, melumat Islandia, bahkan mempermalukan kandidat juara dunia 2018 Argentina. Ketika memasuki fase knock out Kroasia menyingkirkan kubu tuan rumah Russia lewat drama adu tendangan pinalti. Tak tanggung-tanggung negara Ratu Elizabeth Inggris pun disikat Kroasia.
Justru Prancis menuai hasil kurang maksimal sepanjang penyisihan grup C. Akan tetapi Prancis dinaungi para pemain 'bintang' yang mumpuni. Sebut saja Hugo Lloris (bermain untuk Totenham Hotspurs), Raphael Varane (bermain di Real Madrid), Paul Pogba (bermain di Juventus sebelum hijrah ke Manchester United), N'Golo Kante (main di klub Chelsea FC), Antoine Griezmann (striker milik Atletico Madrid Spanyol), hingga Kylian Mbappe (main di AS Monaco sebelum bermain untuk PSG).
Kendati demikian, optimisme para punggawa Prancis memang pantas memenangi turnamen Piala Dunia 2018 ini.
Sejak babak pertama, Kroasia mendominasi jalannya pertandingan. Serangan-serangan yang dibuat Modric dan kawan-kawan membuat pertahanan Prancis agak ketar-ketir dibuatnya.
Paul Pogba dan Antoine Griezmann merupakan kunci untuk timnas Prancis memenangi laga ini. Kemampuan Pogba membaca permainan bisa menentukan langkah Griezmann untuk membobol gawang lawan. Selain itu, striker muda Mbappe bisa menjadi alternatif timnas Prancis untuk meraih kemenangan krusial.
Prancis menuai hasil positif memasuki menit ke-17, setelah Antoine Griezmann dijatuhkan pemain Kroasia dari luar kotak pinalti. Griezmann yang mengambil tendangan bebas sukses membobol gawang Subasic, melalui sundulan kepala pemainnya sendiri Mario Manzukic. Kedudukan berubah 1-0 Prancis memimpin.
Meski kebobolan Kroasia tetap melancarkan serangan terbuka, bukan perkara mudah mengalahkan tim Ayam Jantan yang pernah mengandaskan Brazil di Piala Dunia Prancis tahun 1998 ini. Upaya Kroasia hadir menit ke-28, memanfaatkan kemelut di daerah terlarang Prancis, Ivan Perisic melepaskan dentuman keras yang sulit dihalau Hugo Lloris, posisi kembali sama kuat 1-1.
Kedudukan sama kuat tidak bertahan lama, di menit ke-35 bola sundulan gagal Matuidi rupanya mengenai tangan Perisic. Awalnya juru pengadil ini ragu, keputisan menguntungkan tim besutan Deschamp setelah wasit melihat rekaman ulang melalui Video Assistence Refree (VAR), walhasil penalti untuk Prancis diberikan wasit.
Akhirnya, menit 38 sang "supermen" Griezmann menjalankan tugas sebagai algojo penalti memang teruji. Dengan tenang Griezmann melepaskan sepakan tidak terlalu keras, mengarahkan bola ke kanan gawang sehingga Subasic mati langkah. Skor kembali berubah 2-1 menutup babak pertama.
Melakoni pertandingan babak kedua, terjadi jual beli serangan sehingga terajdi "hujan" gol. Menit ke-59 Paul Pogba sukses menjauhkan keadaan. Sebuah kemelut didalam kotak penalti Kroasia, bola lalu dihajar Pogba menjebol gawang Subasic untuk ketiga kalinya. Keadaan berubah 3-1.
Seakan belum puas dengan torehan 3 gol, kubu Prancis kembali menambah satu gol yang dilesakkan Kylian Mbappe menit ke-65. Skor 4-1 Prancis semakin sulit terkejar Kroasia.
Berselang empat menit, tepatnya menit ke-69 Hugo Lloris melakukan blunder konyol. Bermaksud memberi bola kepada Umtiti membuat Manzukic dengan mudah memotong aliran bola dari jarak dekat gawang Prancis. Gol ini merupakan penebusan dosa atas gol bunuh diri yang dilakukan Manzukic sendiri. Skor berubah 4-2 bertahan hingga wasit meniup peluit panjang.
Prancis pun berhak keluar sebagai juara Piala Dunia 2018 di Russia untuk kedua kalinya, setelah 20 tahun penantiannya. Prancis sebagai tuan rumah Piala Dunia tahun 1998 dan keluar sebagai juara untuk pertama kalinya, dengan mengandaskan Brasil 3-0.
Kroasia menempati posisi dua. Tidak berhenti disitu, penghargaan sebagai pemain terbaik Piala Dunia 2018 diberikan kepada Luka Modric diganjar Bola Emas.
Pemain muda terbaik jatuh kepada Kylian Mbappe. Urusan top skors jatuh kepada striker Inggris Harry Kane dengan koleksi 6 gol, Kane berhak membawa pulang Sepatu Emas. Gelar kiper terbaik diberikan kepada Thibaut Courtois dari Belgia.
Makassar, 16 Juli 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H