Tidaklah lengkap rasanya ajang empat tahunan Piala Dunia tanpa kehadiran si kulit bundar. Sejarah menuliskan dari tahun ke tahun mengalami perubahan nama, sayangnya tidak pernah mengalami perubahan bentuk.
Andai bola itu bentuknya segitiga, segi empat, lima, Â enam bahkan berbentuk lonjong, Â tentu terlihat aneh. Perhelatan Piala Dunia 2018 kali ini memakai bola Telstar 18 buatan Adidas.
Adidas menjadi sponsor resmi Piala Dunia 2018. Sebagai sponsor. Sebagai aparel olahraga, Adidas menyediakan bola yang dijadikan bola resmi Piala Dunia ini bernama Telstar 18.
Adidas Telstar 18 adalah merek  bola yang digunakan pada Piala Dunia FIFA 2018 di Rusia. Bola yang diproduksi oleh Adidas ini didesain berdasarkan konsep Telstar tahun 1970. Bola ini dikenalkan untuk umum di Moskwa, Rusia, pada 9 November2017. Beberapa pemain sepak bola terkenal ikut menghadiri peluncuran bola ini, di antaranya Lionel Messi, Zindine Zidane, Kak, Alessandro Del Piero, Xabi Alonso, dan Lukas Podolski.
Dihimpun portal Duniaku.net akan sedikit mengulik nama Telstar 18. Nama Telstar sendiri merupakan nama bola produk Adidas pertama yang digunakan sejak Piala Dunia 1970. Bola ini konon terkenal dengan revolusi desain bola hitam putih, dimana menggunakan 12 panel segilima berwarna hitam, dan 20 panel segi enam berwarna putih.
Telstar 18 dibuat terinsipirasi langsung dari salah satu bola paling ikonik yang pernah digunakan di Piala Dunia 1970 di Meksiko, Telstar.
Telstar akronim dari Television Star atau Star of Television (bintang televisi). Nama Telstar sendiri merupakan nama sebuah satelit komunikasi.
Bola keluaran Adidas lainnya yang digunakan di Piala Dunia adalah Telstar (1970), Telstar Durlast (1974), Tango (1978), Tango Espana (1982), Azteca (1986), Etrusco Unico (1990), Questra (1994), Tricolore (1998), Fevernova (2002), Teamgeist (2006), Jabulani (2010), Brazuca (2014), dan Telstar 18 (2018).
Desain bola ini mengadopsi kembali pada bola Telstar klasik dengan nuansa putih dan gradasi abu-abu hitam. Namun, Â keunikan dari bola ini hanya memiliki 6 panel, dengan bentuk panel yang baru.
Pembuatan Telantar 18 ini tanpa menggunakan jahitan, melainkan memakai perekat khusus untuk menyambungkan panel-panel hingga membentuk bola yang cetar membahana badai.
Telstar ini juga terinspirasi dari corak satelit komunikasi Telstar. Kecanggihan bola ini tidak hanya pada desainnya saja, namun juga dilengkapi chip near-field communication (NFC) yang menyediakan informasi-informasi terkait bola ini.
Keren ya bola Telantar 18, bahkan kecanggihannya mengalahkan E-KTP identitasnya warga negara Indonesia. Namun demikian sebagai Warga Negara Indonesia, yang mencari makan di tanah air, tentu akan mencintai produk-produk Indonesia.
Dibalik kecanggihan nama Telantar 18, juga mengundang beberapa kritik mengenai bola ini. Setidaknya opini dari beberapa penjaga gawang terkemuka sudah mewakili plus minusnya bola ini.
Dimana secara keseluruhan, bola ini memiliki keanehan karena arah bola suka berubah mendadak di udara. Selain itu, karena tanpa jahitan, bola ini jadi sulit digenggam terutama oleh penjaga gawang. Maka jangan heran apabila banyak tercipta gol selama perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia. Sebagaimana diberitakan portal online.
"Bola itu bisa melakukan hal-hal yang aneh karena susah dikendalikan ketika melayang. Saya bertaruh, akan ada setidaknya 35 gol yang terjadi melalui jarak jauh karena bola susah untuk dihentikan," Ungkap David De Gea
"Bola ini lebih baik, bahkan seharusnya bisa lebih baik karena lebih mudah memantul. Akan tetapi, saya akan beradaptasi dengan Telstar 18 agar terbiasa dengan itu dan mencoba untuk mengendalikannya," Tutur Pepe Reina.
Senada dengan Seorang Gea dan Reina, Â Marc-Andre ter Stegen kiper Barcelona membutuhkan adaptasi agar terbiasa menangkap Telstar 18. "Bola seharusnya bisa lebih baik. Bola itu bergerak cukup liar," Ungkap kiper Barcelona, Ter Stegen.
Secanggih apapun si kulit bundar di lapangan hijau, peranan vitalnya tidak lepas dari plus minus.
Makassar, 21 Juni 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H