Bola itu masih bundar, trik dan intrik memperebutkan sebuah bola akan selalu terjadi, bahkan bisa menimpa siapa saja, dimana saja, kapan saja. Andai bolanya ada lima rupa-rupa warnanya, pasti tidak akan ada insiden cidera lengan, bahkan patah kaki.
Kita pasti masih ingat kisah tragis dari Liga 1 Indonesia. Insiden benturan pemain lawan dengan kiper Persela Lamongan, Choirul Huda dalam menepis bola telah menyebabkan Huda meninggal dunia.
Kasus ini tentu lebih berbahaya dari insiden Sergio Ramos dan Mohamed Salah, hal serupa pernah menimpa striker Atletico Madrid Fernando Torres, dia berbenturan dengan kiper lawan nyaris merenggut nyawanya di atas lapangan hijau, beruntung rekannya sigap menarik lidahnya agar kembali bernafas.
Sangat setuju, untuk memenangkan sebuah pertandingan harus dilakukan dengan adil, selain adil faktor juru pengadil jangan dinomor duakan.
Untuk menciptakan permainan yang adil tidaklah semudah membalik telapak tangan, akan tetapi sulit diimplementasikan dilapangan, apalagi permainan tersebut mengarah anarkistis tentu akan sangat mencederai semangat fair play sepakbola. Ujung-ujungnya sanksi menanti.
Itulah sepenggal cidera Salah melawan Ramos, si Matador dari Spanyol.
Makassar, 29 Mei 2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI