Mangrove (dokpri/Subhan)
Mengisi liburan pada tanggal 22 April 2018 lalu yang bertepatan dengan hari bumi, kami memilih liburan menyusuri sebuah dermaga yang letaknya tidak jauh dari Kabupaten Maros.
Terik mentari tak kami hiraukan demi melihat langsung dermaga. Warga sekitar menyebutnya Dermaga Sabang atau Sabanga. Letaknya di Dusun Sabang, Desa Bonto Bahari Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros ini menjadi persinggahan kapal dari berbagai pulau kecil dan pulau sekitar. Jarak tempuh menuju dermaga tersebut tidak lumayan jauh, kurang lebih sekitar 10 kilometer.
Akses perjalanan menuju dermaga bisa ditempuh dengan dua moda transportasi, yaitu kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat, biasa disebut pete-pete. Tarif dari Sudiang ke Tambua tidak lebih hanya Rp. 10.000,- dilanjutkan mengendarai ojek hingga masuk dermaga. Apabila menggunakan motor pribadi tidak perlu mengeluarkan ongkos sepeserpun.
Kita akan mendapatkan suguhan hamparan hamparan sawah dan empang berjajar rapi disebelah kanan dan kiri jalan yang berdampingan dengan perumahan warga setempat sebelum menggapai dermaga.
Pada saat itu, kami tiba agak siang sehingga suasana dermaga Sabang begitu tidak bersahabat lantaran panasnya sengatan sinar matahari.
Dermaga Sabang saat ini tak terurus, seperti tak bertuan, atau karena bertepatan dengan hari libur sehingga tidak nampak aktivitas kapal nelayan.
Sabang adalah salah satu dermaga laut yang ada di Kabupaten Maros. Selain berfungsi sebagai dermaga lalu lintas kapal nelayan, tempat ini menjadi sarana transaksi jual beli ikan dan hasil tangkapan lainnya.
Disini kita dapat melihat laut lepas dengan hamparan pohon-pohon bakau yang tumbuh dipesisir pantai Maros. Terdapat juga ornamen menyusuri hijaunya pohon bakau yang menghiasi pantai utara kota Maros ini.