Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Berseteru dengan Pusamania Berbuntut Pemecatan

29 Maret 2018   16:32 Diperbarui: 30 Maret 2018   13:37 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iwan Setiawan (sumber gambar: breakingnews.co.id)

Baru pekan perdana bergulir, namun sepakbola kasta tertinggi di Indonesia Gojek Liga 1 2018 Bersama Bukalapak sudah memakan korban. Pelatih Borneo FC Iwan Setiawan dipecat pihak manajemen pada Selasa (27/3/2018) menyusul perseteruannya dengan suporter Borneo FC Pusamania.

Hasil imbang membuat pendukung Borneo FC naik pitam, parahnya hasil buruk tersebut kala menjamu seteru abadinya Sriwijaya FC di Samarinda. Menurut Ahmad Amiruddin asisten pelatih, "manajemen dalam waktu dekat akan mencari pelatih baru yang menggantikan posisi Iwan Setiawan."

Terkait diberhentikannya pelatih Borbeo FC, imbas dari hasil imbang tanpa gol Borneo FC melawan Sriwijaya FC di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (25/3/2018) dalam laga perdana Gojek Liga 1 2018.

Rahmad Darmawan mengungkapkan rasa simpatinya, menurutnya, "pemecatan oleh manajemen merupakan resiko dari seorang pelatih yang bisa menimpa siapa saja, kita harus bersikap professional." Ujarnya singkat.

Laga perdana Liga 1 memang terbilang keras, baru satu pekan dimainkan sudah menelan korban pemecatan pelatih Borneo FC Iwan Setiawan yang tersulut emosi dengan "Iwan Out, Iwan Out," teriakan suporter dari tribun timur Stadion Segiri.

Mendengar teriakan itu, Iwan lantas bereaksi dengan berjalan ke tengah lapangan memperlihatkan dirinya ke arah suporter. Emosi Iwan meluap hingga harus ditahan sejumlah manajamen Borneo FC.

Dalam konfresi perss Iwan setiawan sangat kecewa kepada masyarakat Samarinda khususnya Pusamania, menurutnya dialah yang membesarkan nama Borneo FC adalah dirinya termasuk membawa Borneo ke Liga tertinggi di Indoensia. Tidak mandeg disitu saja, hujatan mengarah kepada Iwan Setiawan pun beredar di media sosial, karena dianggap gagal mengangkat prestasi Borneo FC.

Sebagai penikmat sepakbola, sangat menyayangkan peristiwa anarkistis itu terjadi ditengah bergulirnya Liga 1. Seharusnya hasil sama kuat melawan Sriwijaya FC patut disyukuri.

Mari kita tengok hasil laga persahabatan peserta Piala Dunia 2018 di Russia. Betapa memalukannya tim sekaliber Argentina mengalami kekalahan telak 6-1 dari tim Matador Spanyol. Pertandingan lainnya, timnas Jerman kalah dari Brazil 0-1. Tuan rumah Russia dicukur tim Prancis 1-3. Toh pendukungnya tidak melakukan hujatan atau gerakan-geran berbau provokasi.

Dari laga persahabatan dalam negeri, timnas garuda U-19 dibantai timnas Jepang U-19 dengan skor telak 1-4 kok tidak ada yang teriak membuat keributan. Tidakan tidak terpuji ini yang membuat sepakbola tanah air jalan ditempat. Melakoni laga bertaraf internasional sudah susah, jangan lagi berbuat kisruh. Sepakbola itu ajang pemersatu bukan saling berseteru.

Tempramental Iwan Setiawan saat itu sangat tidak terkontrol menanggapi reaksi soal hujatan suporter Borneo FC. Sehrusnya suporter Borneo FC obyektif menilai kinerja Iwan Setiawan, bukan hanya menghujat. Maaf bukan saya membela pelatih. Setidaknya kedewasaan pendukung fanatik menjadi pemantik menyulut emosi Iwan Setiawan.

Mari menjaga martabat sepakbola dimata dunia, jangan sampai terkena sanksi FIFA, hanya gegara nila setitik rusak susu sebelanga. Sebagai penikmat sepakbola, sangat menyayangkan peristiwa anarkistis itu terjadi ditengah bergulirnya Liga 1. Seharusnya hasil sama kuat melawan Sriwijaya FC patut disyukuri.

Mari kita tengok laga persahabatan peserta Piala Dunia 2018 di Russia. Betapa memalukannya tim sekaliber Argentina mengalami kekalahan telak 6-1 dari tim Matador Spanyol. Pertandingan lainnya, timnas Jerman kalah dari Brazil 0-1. Tuan rumah Russia dicukur tim Prancis 1-3. Toh pendukung mereka tidak melakukan hujatan atau hate speech berbau provokasi.

Hal ini mencoreng dunia sepakbola tanah air yang sedang bergulir. Jangan sampai banyak masyarakat enggan datang ke stadion, lantaran takut terkena timpuk. Kalah menang itu biasa, dibutuhkan kedewasaan pendukung untuk mempersatukan perseteruan.

Makassar, 29 Maret 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun