Tempramental Iwan Setiawan saat itu sangat tidak terkontrol menanggapi reaksi soal hujatan suporter Borneo FC. Sehrusnya suporter Borneo FC obyektif menilai kinerja Iwan Setiawan, bukan hanya menghujat. Maaf bukan saya membela pelatih. Setidaknya kedewasaan pendukung fanatik menjadi pemantik menyulut emosi Iwan Setiawan.
Mari menjaga martabat sepakbola dimata dunia, jangan sampai terkena sanksi FIFA, hanya gegara nila setitik rusak susu sebelanga. Sebagai penikmat sepakbola, sangat menyayangkan peristiwa anarkistis itu terjadi ditengah bergulirnya Liga 1. Seharusnya hasil sama kuat melawan Sriwijaya FC patut disyukuri.
Mari kita tengok laga persahabatan peserta Piala Dunia 2018 di Russia. Betapa memalukannya tim sekaliber Argentina mengalami kekalahan telak 6-1 dari tim Matador Spanyol. Pertandingan lainnya, timnas Jerman kalah dari Brazil 0-1. Tuan rumah Russia dicukur tim Prancis 1-3. Toh pendukung mereka tidak melakukan hujatan atau hate speech berbau provokasi.
Hal ini mencoreng dunia sepakbola tanah air yang sedang bergulir. Jangan sampai banyak masyarakat enggan datang ke stadion, lantaran takut terkena timpuk. Kalah menang itu biasa, dibutuhkan kedewasaan pendukung untuk mempersatukan perseteruan.
Makassar, 29 Maret 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H