Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bagaimana Cara Manusia Melindungi Hak Asasi Binatang?

5 Oktober 2017   09:38 Diperbarui: 5 Oktober 2017   10:55 3280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: worldanimalday.org.uk

Beberapa bentuk lain dari pelanggaran terhadap hak asasi binatang adalah pembuatan kosmetik serta produk kecantikan yang produknya berbahan utama binatang.  Bentuk dukungan lain yang bisa ditunjukkan dengan mengawasi pemerintah dalam pelaksanaan peraturan mengenai perlindungan terhadap lingkungan dan hutan, sehingga mengurangi kepunahan binatang sebagai akibat dari rusaknya habitatnya. Awasi juga pelaksanaan peraturan pemerintah mengenai larangan jual beli binatang.

Ketika hak asasi manusia masih diperjuangkan di belahan dunia, perlukah kita memperhatikan dan memperjuangkan hak asasi binatang? Tentu saja. Binatang juga makhluk hidup ciptaan Tuhan yang harus dilindungi. Agama pun mengajarkan umatnya untuk menyayangi dan melindungi binatang.

Tidakkah kita sadar, bahwa sebenarnya hidup di planet ini tidak sendirian, ada mahluk hidup lain yang juga sama-sama memiliki hak untuk hidup layak dan damai, tanpa terkecuali para binatang. Dalam keseharian, memang ada pula binatang parasit yang sifatnya merugikan manusia, namun pantaskah kita mempermasalahkan pelanggaran mereka (binatang) terhadap kita (manusia). 

Karena binatang diciptakan tanpa akal budi seperti manusia, hanya dibekali insting semata untuk membela diri. Pernahkah kita berhitung besarnya prosentasi kematian yang diakibatkan oleh binatang kepada manusia atau sebaliknya. Dan mungkin kita akan menemui fakta bahwa manusialah yang paling kejam di antara keduanya.

Jadi, sudah menjadi kewajiban manusia untuk memelihara, memanfaatkan dan melindungi keberadaan binatang. Apakah manusia akan jatuh miskin hanya karena memberi sisa makanannya kepada seekor binatang kucing dan ayam yang sedang kelaparan, kejam sekali membacanya. Bukankah manusia katanya makhluk paling sempurna?

Makassar, 05 Oktober 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun