Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tak Dapat Emas Perunggu pun Prestasi

30 Agustus 2017   10:58 Diperbarui: 1 September 2017   18:31 2342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usai sudah hingar bingar partai final Sepakbola Sea Games 2017 di Stadion Shah Alam, Selangor, pada Selasa (29/8/2017). Timnas Thailand U-22 mengandaskan ambisi tuan rumah Malaysia untuk mematahkan tradisi Thailand meraih medali emas SEA Games. Partai final SEA games 2017 tersebut, pasukan Gajah Tempur Thailand mempermalukan Harimau Malaya julukan bagi Malaysia dengan skor tipis 1-0.

Kekalahan ini, cukup menyakitkan bagi tim tuan rumah. Pasalnya, gol kemenangan Thailand tercipta dari gol bunuh diri kiper Malaysia, Haziq Nadzli pada menit ke-39. Haziq mencoba mengamankan bola menggunakan tangan kanannya, dari tendangan sudut pemain Thailand. Namun, tepisan bolanya justru mengucur ke gawang sendiri.

Kemenangan Thailand sekaligus memperpanjang rekor sebagai pemegang medali emas cabang sepakbola untuk ketiga kaliya secara berurutan sejak 2013. Thailand telah merebut medali emas ke-16, sejak SEA Games digelar pada 1977.

Sementara, pada perebutan medali perunggu SEA Games 2017, Timnas Indonesia U-22 tampil ciamik, menang 3-1 atas Myanmar pada laga yang digelar di Stadion Selayang, Selangor.

Gawang Garuda Muda yang dijaga Satria Tama kebobolan terlebih dahulu pada menit ke-22, lewat tendangan terarah dari Thain Paing sukses memanfaatkan umpan Mg Mg Lwin dari sisi kiri pertahanan Indonesia. Kebobolan, tidak membuat permainan Indonesia kendor, justru di paruh waktu kedua, Timnas U-22 semakin gencar melakukan serangan. Gol penyeimbang yang ditunggu-tunggu datang dari kaki Evan Dimas di menit ke-56 disusul Septian David Maulana menit ke 59. Belum puas membobol dua kali gawang Myanmar giliran Rezaldi Hehanusa  menit ke 77 membuat Indonesia unggul 3-1 atas Myanmar.

Alih-alih membalas, Myanmar justru harus bermain dengan 10 pemain pada menit ke-90. Nan Wai Min mendapatkan kartu kuning kedua karena melanggar Ezra Walian. Laga diakhiri dengan skor 3-1. Tak dapat emas, perunggu pun jadi kok, prestasimu sudah membanggakan Rakyat Indonesia di Sea Games 2017.

Selanjutnya kita tunggu kiprah anak asuh Luis Milla di kancah Asian Games 2018. Secara keseluruhan, dari babak penyisihan hingga semifinal Sea Games 2017 kinerja Timnas U-22 sudah sangat bagus. Emosi, daya tahan tubuh/fisik, cidera dan asupan gizi menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pelatih dan official tim. Kembali strategi ada ditangan pelatih kebangsaan Spanyol tersebut.

Dikatakan bagus, ini terbukti dari babak penyisihan hingga semifinal memasukkan tujuh hanya kemasukan dua, entah sengaja atau tidak yang jelas jumlah gol tersebut bertepan dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang-72. Sedangkan tambahan tiga gol Indonesia ke gawang Myanmar merupakan bonus di partai final. Merdeka!!!

Makassar, 30 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun