Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hujan Botol Plastik 'Nodai' Partai Klasik

23 Juli 2017   07:06 Diperbarui: 23 Juli 2017   08:40 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan Botol Plastik Nodai Partai Klasik (sumber gambar: bola.com)

Partai klasik tersaji di pekan ke 16 Gojek Traveloka Liga 1, antara tuan rumah Persib "Maung" Bandung kontra seteru abadinya "Macan Kemayoran" Persija Jakarta, berlangsung di Stadion Bandung Lautan Api (BLA), Sabtu (22/7/2017) pukul 18.30 WIB hanya di tv one. Sejak wasit meniupkan peluit babak pertama dibunyikan bentrok kedua kubu tadi malam berlangsung sengit.

Sebelum pertandingan Persib bentrok Persija dihelat berbagai elemen terlibat perang urat saraf terjadi. Ini dimulai dari kedatangan tim Persija ke Bandung harus dikawal menggunakan kendaraan baracuda guna meredam amuk massa bobotoh. Warna biru khas pendukung Persib sesaki bangku Stadion BLA sehingga tidak ada celah kosong untuk The Jack Mania julukan pendukung Macan Kemayoran dan memang tidak terlihat penonton berkostum orange datang ke Stadion BLA. Sudah menjadi rahasia umum apabila Persib dan Persija bertanding bersitegang, bersinggungan tenaga menjadi drama tersendiri. Perangkat sepakbola melibatkan ribuan personel dari kepolisian guna mengamankan jalannya laga.

Sejak awal laga kedua kubu jual beli serangan tersaji sehingga pertandingan keras menjurus kasarpun tak dapat dihindari. Kedua kesebelasan tampil dominan guna menciptakan peluang gol pertama. Sorak sorai pendukung Persib Bandung memotivasi pemain tuan rumah. Sebaliknya tim tamu tidak mau menyerah yang membahayakan agris pertahanan Persib Bandung, namun belum membuahkan gol. Bertindak sebagai tuan rumah Persib mengambil inisiatif serangan balik hasilnya pun masih nihil.

Sepuluh menit berjalan intensitas Persib kian menggila, pelanggaran demi pelanggaran merupakan drama sejak dulu ada. Asa Persib hadir saat Atep melakukan tendangan bebas akan tetapi masih gagal dikonversi menjadi gol.

Ahmad Jufrianto berhasil merobek jala gawang Persija dimenit 15, setelah memanfaatkan sepak pojok Lord Atep, skor berubah 1-0 untuk keunggulan tuan rumah. Gol dari Persib disambut gegap gempita bobotoh yang memadati bangku Stadion. Pertandingan malam itu pantas disebut berlangsung dengan tensi cukup tinggi, hanya empat menit waktu berselang kedudukan kembali imbang. R. Lestaluhu berhasil mencetak gol usai memanfaatkan sodoran bola Rohit Chand. Papan skor kembali berubah 1-1 sekaligus membisukan pendukung Pangeran Biru. Babak pertama berkesudahan 1-1.

Memasuki babak kedua Persib Bandung bermain lebih menekan. Essian mendapat beberapa kali peluang namun Andrytani bermain bagus dalam laga ini, alhasil Persib belum bisa menghasilkan gol. Celakanya Persija harus diterima Sandi Sute menerima kartu kuning kedua pada menit ke-65 dan terpaksa harus mandi lebih cepat dibanding rekan setimnya. Kekurangan satu pemain Persija Jakarta gagal dimanfaatkan tim Maung Bandung, banyak peluang mereka yang belum menemui titik temu, Alhasil hingga pertandingan bubar skor tetap imbang 1-1.

Sangat disayangkan partai besar tersebut berujung ricuh, pasalnya para bobotoh julukan untuk pendukung Persib Bandung tidak puas hanya berakhir imbang. Hujan botol dari kursi penonton diarahkan ke pemain Persija. Tak ayal pihak keamanan turun tangan guna mengamankan pemain Persija menuju ruang ganti.

Sepakbola hanya sebuah permainan, harus siap kalah siap menang, jangan hanya gara-gara sepakbola sesama saudara harus saling membunuh. Peristiwa ini tentu sangat menodai semangat sportivitas sepakbola Indonesia. "JUNJUNG TINGGI SPORTIVITAS, DEMI SEPAKBOLA YANG BERKUALITAS."

Makassar, 23 Juli 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun