Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kupu-kupu Menari Di Bunga Paling Berpotensi

28 Januari 2017   10:07 Diperbarui: 28 Januari 2017   16:51 1746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: http://www.duniaq.com/

Usai hujan semalam buliran embun mengucur dari atas dedaunan...

Nampak beberapa ekor kupu-kupu, dua paling berpotensi mencari bunga warna-warni...

Entah apa jenis kelaminnya
Kesana kemari mengitari hampiri serbak mewanginya bunga...

Hinggap dari tangkai ke tangkai berikutnya lalu terbang mengendus bunga paling berpotensi, pergi lagi berkarir lebih tinggi

Mengapa hujan selalu datang..
Saat hati remuk redam kehilangan teman paling berpotensi di taman ini...

Sedang kepompong bertahan diam, merubah ulat menjadi kupu-kupu nyaman diantara serbuk sari...

Dunia kita tak lagi sama...
Kau berada di tempat yang tepat dan butuh cahaya informasi teknologi....

Dan sial harus lepas begitu saja, padahal sebentar lagi perputaran roda karantina kupu-kupu dirombak lagi

Aku jujur terbodohi dalam sepi menanti untuk bertemu....

Menjenuhkan, layu sebelum berkembang...

Namun entah kapan kita bisa ketemu
Lalu bersama lanjutkan visi misi yang tak berkelanjutan....

Satu persatu hujan menepi hening,
Kini kupu-kupu paling berpotensi itu terbata-bata tanpa kata melepas energi....

Tunaikan tugas sembari senyum seuntai bening air mata meniti di pipi
tak lagi ada iming-iming janji profesi.....

Dimana bumi dipijak disitu langit di junjung

Makassar, 27 Januari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun