Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Presiden 2017, Sajian Nusantara Selera Bintang Lima

26 Januari 2017   08:02 Diperbarui: 27 Januari 2017   00:43 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews.com

Sekian lama mencurahkan isi hati melalui media tentang kengerian negeri ibu pertiwi, kali ini saya akan mencoba merangkai kata dari dunia olahraga yaitu event akbar Piala Presiden 2017. Menyusul kegagalan menjurai AFF 2016 di kandang Thailand merupakan luka yang segera dikubur dalam-dalam, selain menjadi pelajaran atas kegaduhan sepakbola di Indonesia. Pasca kekalahan menyakitkan hendaknya dijadikan motivasi bagi pemerintah untuk serius menangani kemajuan bola tanah air, berhentilah gontak-gontok, saatnya move on menyaingi Thailand bahkan China, pasti bisa!.

Usai Piala Presiden 2015, kembali digelar ajang serupa Piala Presiden 2017 atau dikenal Piala Kayu, hal ini dikarenakan trophy memang terbuat dari kayu ukiran indah karya anak negeri, tak kalah indah merupakan kabar bahagia bagi insan sepakbola tanah air. Pasalnya Federasi sepakbola Indonesia (PSSI) kembali menggelar hajatan Piala Presiden 2017 sebagai ajang pramusim pasca kekosongan ISL 2016.

Piala Presiden 2017 akrab dikenal Piala Kayu diikuti sebanyak 18 dari 20 tim klub Indonesia Super League (ISL) dan 2 klub Divisi Utama. Mereka merupakan insan bola terbaik di tanah air. Dari 20 tim dibagi ke dalam lima yang masing-masing grup berisi empat klub. Iming hadiah milyaran rupiah merupakan ganjaran setimpal diharapkan perhelatan tersebut berlangsung meriah dari perhelatam serupa tahun sebelumnya. Selain meriah, profesional, fair play, diharapkan bakal mencetak generasi unggul bagi kemajuan sepakbola indonesia berikutnya sekaligus menjadi motivasi tersendiri bagi pemirsa yang haus akan hiburan merakyat, murah tapi tidak murahan.

Berbeda dengan Piala Presiden 2015 yang dioperatori Mahaka, turnamen pada tahun ini diambil alih PSSI. Dengan ditangani PSSI, harapannya turnamen ini melahirkan bibit-bibit profesional tim nasional dan persiapan bagi tim menjelang bergulirnya kompetisi Liga 1 sebelumnya bertajuk Indonesia Super League (ISL).

Ajang piala presiden 2017 kickoff dijadwalkan 4 Februari 2017 dibuka langsung oleh Jokowi (Presiden RI), menyesuaikan waktu Presiden. Sementara pemegang hak siar oleh stasiun televisi SCTV dan Indosiar.

Juara pertama diganjar uang sebesar 3 Milyar rupiah, juara dua dihadiahi 2 Milyar rupiah, juara tiga dihadiahi 1 Milyar rupiah dan juara empat mendapat Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah). Paling ditunggu adalah memegang Piala Kayu yang diserahkan langsung oleh orang nomor satu di Tanah Air. Tidak hanya itu saja masing-masing kategori Top skore, Pemain terbaik, Wasit terbaik juga kecipratan hadiah

Kendati mendukung digelarnya Piala Presiden 2017, sejumlah klub masih mempertanyakan regulasi khususnya pembatasan usian dan legium asing yang akan diterapkan. Hingga drawing dilakukan pada Selasa (24/1/2017) sore WIB pertanyaan beberapa perwakilan klub itu pun belum terjawab.

Berikut hasil undian Grup Piala Presiden 2017:

Grup 1 (Sleman): PSS Sleman, Persipura Jayapura, Mitra Kukar, Persegres Gresik United

Grup 2 (Malang): Arema FC, Bhayangkara FC, Persija Jakarta, PS TNI

Grup 3 (Bandung): Persiba Bandung, PSM Makassar, Persiba Balikpapan, Persela Lamongan

Grup 4 (Bali): Bali United, Sriwijaya FC, Pusamania Borneo FC, Barito Putera

Grup 5 (Madura): Madura United, Semen Padang, Perseru Serui, PSCS Cilacap

Selamat menikmati sajian ciamik khas nusantara selera bintang lima.

Makassar, 26 Januari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun