Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hikmah di Balik Sejarah Fort Rotterdam, Coretan Sampah Bikin Runyam

12 Desember 2016   14:07 Diperbarui: 12 Desember 2016   14:38 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya sebagian benteng hancur setelah diserang selama satu tahun. Sultan Gowa pun dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667. Kemudian, Gubernur Jendral Speelman membangun kembali benteng yang hancur dengan model arsitektur Belanda.

Benteng tersebut kemudian dinamakan Fort Rotterdam, yang merupakan nama tempat kelahiran Speelman. Dinding benteng ini kokoh menjulang setinggi 5 meter dengan tebal dinding sekitar 2 meter, dengan pintu utama berukuran kecil. Jika dilihat dari udara benteng ini berbentuk segi lima seperti penyu yang hendak masuk kedalam pantai.

Karena benteng ini bentuknya mirip penyu, kadang juga benteng ini juga dinamakan Benteng Panynyua (Penyu). Benteng ini mempunyai 5 Bastion, yaitu bangunan yang lebih kokoh dan posisinya lebih tinggi di setiap sudut benteng yang biasanya ditempatkan kanon atau meriam diatasnya.

(Dokpri/Subhan)
(Dokpri/Subhan)
(Dokpri/Subhan)
(Dokpri/Subhan)
(Dokpri/Subhan)
(Dokpri/Subhan)
Sayangnya, kekokohan tembok Fort Roterdam ternoda akibat coretan tangan pengunjung yang tidak bertanggungjawab sehingga merusak pemandangan.  Mereka seenaknya mengotori tetapi tidak mau membersihkan. Bukankah “kebersihan sebagian dari iman,” nah tatkala menjumpai coret-coretan tembok serta onggokan sampah bikin runyam, disebabkan terlalu acuhnya manusia menjaga kebersihan sekitar benteng tentu sangat menodai citra megah dan terpeliharanya keaslian cagar budaya Makassar.

Pak Gubernur dan Walikota, tolong turun lapangan untuk melakukan inspeksi mendadak kebersihan dan kesiapan sumber informasi berupa brosur atau leaflet, ini semata-mata sebagai buah tangan dan bahan bacaan bersejarah pengunjung.

Makassar, 12 Desember 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun