(sumber: http://korannonstop.com/)
Dihari Kesaktian Pancasila ini gaungnya tak begitu sakti...
Bahkan, pamornya meredup bersama hari kopi nasional...
Butir-butir berserak jauh lagi dari gaya hidup indonesia, sejak budaya asing membiaskan sila-sila dari Pancasila...
Ketuhanan yang maha esa terbuai keuangan yang kuasa...
Kemanusiaan yang adil dan beradab, tidak lagi adil pun tidak beradab
Persatuan Indonesia, hingga rumor Papua dan Papua Barat Merdeka, inikah bagian persatuan itu..
Memperbesar perbedaan akal sehat terabaikan..
Dimana persamaan, musnah tertelan ketamakan..
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, ternyata retorika saja...
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, sudahkah tercipta keadilan bagi seluruh rakyat indonesia...
Sementara anarki, provokasi, individualistis, kapitalis memonopoli pembisik-pembisik raja-raja kecil menjelma kengerian tingkat dewa...
Ketika kesaktian pancasila sirna iblis-iblis pembisik berkuasa bagai culasnya sengkuni...
Pancasila bukan hanya penghias ruang kantor atau kelas saja, melainkan ideologi berbangsa dan bernegara
Hakiki, jalani....
ingat-ingat.....
Makassar, 1 Oktober 2016Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H