Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Bencana Tanah Pasundan

26 September 2016   09:09 Diperbarui: 26 September 2016   09:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

by: Adi Pujakesuma

Tuhan.......

Sengajakah ENGKAU menguras air mata masyarakat Pasundan yang mulai mengering....

Dimana selama ini bumi terlalu sering merintih pedih, mengering pula sumber mata air.....

Menoreh luka.....

Angka kemiskinan bertambah, angka pengangguran kian meningkat....

Anak-anak kehilangan seragam, buku, sepatu, tidak lagi bisa menginjak sekolah....

Rumah-rumah, gedung-gedung porak poranda luluh lantak tertejangan banjir sungai cimanuk.....

Penghuni tunggang langgang, mati bahkan hilang....

Ratapan pilu memecah keheningan tanah pasundan

Bagai buluh perindu, dera itu tak pernah henti seolah tidak lelah menjual beli bencana.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun