Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Oknum Pejabat Perkosa Staf Honorer, Lalu Kubur Hidup-hidup Korban dalam Buangan Tinja

24 September 2016   09:48 Diperbarui: 25 September 2016   17:29 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: http://regional.kompas.com/read/2016)

“Sangat memprihatinkan kalau orang itu pintar, punya keterampilan tapi sikapnya tidak baik. Sikap jauh lebih menentukan, kenapa orang bisa diterima, bisa berhasil, itu karena sikapnya yang bagus. Meskipun pintar tapi kalu sikapnya acuh, sebaliknya sombong juga tidak bagus.”

Pemerintah segera menerbitkan peraturan perlindungan terhadap anak. Terdapat empat poin utama dalam Perppu; Pertama, pemberatan hukuman. Kedua, tambahan hukuman. Ketiga, pelayanan lebih cepat, dekat dan luas oleh seluruh elemen terutama di tingkat desa, masyarakat juga bisa melakukan quick respon terkait dengan perlindungan anak dan perempuan dimanapun berada. Poin keempat, psycho social teraphy, baik korban, keluarga korban maupun pelaku. Point tambahan, segera legalisasi hukuman mati.

Saya harus tertawa harus menangis membaca rentetan peristiwa pemerkosa disertai pembunuhan terus menerus berlangsung, tidak pandang bulu strata, tempat dan waktu seolah enggan untuk berlalu memberi kedamaian bagi anak-anak dan perempuan. Pertanyaan apakah Jalan menuju neraka ditaburi dengan niat baik?.

Karl Marx berujar “Sejarah terulang dengan sendirinya, pertama sebagai sebuah tragedi, kedua sebagai komedi.”

 

Makassar, 24 September 2016

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun