Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kuliah Tujuh Menit Aa Gym "Diam Itu Emas"

18 September 2016   15:30 Diperbarui: 18 September 2016   15:42 1611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3.    Diam dari komentar sepontan dan celetukan

Waspadalah terhadap celetukan atau lontaran komentar tanpa sadar terhadap apa yang kita lihat, dengar dan rasakan. Tanpa disadari kita sudah menghina, menyakiti hati, mempermalukan, menyinggung perasaan atau mendhzolimi orang lain.

4.    Diam dari kata yang berlebihan

Hati-hati, jangan terpancing untuk mendramatisir, mengubah (menambah atau mengurangi) kata-kata dengan niat iseng atau nafsu

5.    Diam dari keluh kesah

Dibalik kesusahan pasti ada kenikmatan tersendiri. Sering mendramatisir keadaan untuk menarik simpati, terkadang kita mengeluh atau menceritakan derita kepada orang lain. Sayangnya keluh kesah tersebut akan berdampak buruk bagi citra diri sendiri, terlihat kerdil, tidak punya kesabaran, penebar beban dan pribadi yang lemah.

Sekuat tenaga kita jaga lisan dari ungkapan keluh kesah dalam bentuk apapun. Sesungguhnya segalanya milik Alloh SWT dan akan kembali kepada-NYA. Amin...

6.    Diam dari niat ria dan ujub

Niat riya’ dan ujub tidak akan menambah penghargaan dari orang lain. Sebaliknya sikap seperti itu akan menunjukkan sifat kekanak-kanakkan kita. Akan semakin menjatuhkan nilai kredibilitas.  

7.    Diam dari kata yang menyakiti

Hindari perkataan yang menyakiti, melukai, menyinggung atau membuat orang lain tidak nyaman. Upayakan agar perkataan kita bersih dari kezaliman terhadap siapapun. Insya Alloh.

8.    Diam dari sok tahu dan sok pintar

Sifat sok tahu dan sok pintar bisa menjadi bumerang yang sangat memalukan. Sikap ini juga memperlihatkan kualitas diri yang rendah.

Mudah-mudahan kita menjadi terbiasa berkata benar dan diam. Semoga Alloh SWT senantiasa ridho hingga akhir hayat. Lisan ini diperkenankan untuk mengantar kepergian roh kita dengan sebaik-baik perkataan yaitu kalimat tauhid "laillaha illawllahu" puncak perkataan yang menghantarkan ke surga. Insya Alloh....Amin.

Makassar, 18 September 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun