Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Do’a Gema Azdan

27 Agustus 2016   08:19 Diperbarui: 27 Agustus 2016   08:43 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gema Adzan seorang bilal mampu menggetarkan Arsh-NYA....

Hilir mudik khalifah, berbusana rapi, bersih mewangi pemenuhi panggilan-NYA

Diantara ribuan manusia yang ada

Kududuk membisu menyerap makna adzan

Dan, memohon kehadirat-MU

Teringat hitamnya masa lalu.....

Do’a itu tertinggal, membuat aku jenuh memanggil nama-MU

Seperti enggan ku jemput lantunan suci-MU

Bayang-bayang kelam membekas jejak hitam

Aku hanya menunggu keputusan-MU

Kurapel do’a-do’a dibawah cerah bayangan-MU  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun