Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lidah Tanpa Tulang

20 Agustus 2016   07:29 Diperbarui: 22 Agustus 2016   11:24 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 (dokpri/pipot)

by: Adi Pujakesuma

Lidah tanpa tulang, manis dibibir saja.....

Lain dikata, lain dimuka, lain dibelakang

Mulutnya harimaunya....

Semua tahu fitnah lebih kejam dari membunuh....

Semua sadar melakoninya....

Tajamnya setajam silet bermata ganda...

Karenanya....

Datang bahagia tak jarang marabahaya

Kawan jadi lawan...ya...ya...ya....

Lawan jadi kawan..ya...ya...ya....

Atau.....

Bermental tempe adrenalinnya.....

Renyah serenyah kerupuk nyalinya

Dimana tak seorangpun bisa dipercaya....

Keuanganlah maha kuasa....

Pertanda kiamat segera tiba....

Ma’af.....

Dajjal merajalela

Fitnahlah juaranya

Makassar, 18 Agustus 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun