Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Musibah di Tengah Janji

8 Agustus 2016   16:53 Diperbarui: 12 Agustus 2016   18:19 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (Ilus: http://www.advancedphotoshop.co.uk/)

by: Adi Pujakesuma 

Zaman baru penuh janji...
Harapan janji surga datangnya dari pilihan rakyat...

Seketika...
Kobaran harapan tersemat bersama orasi sang nahkoda...
Musibah datang bertubi-tubi tanpa henti menggores luka memancing air mata....

Kemarau dan kekeringan tak terpisahkan tiba hujan banjir berceraian...
Tatkala abdi negara kerahkan tenaga
Peras keringat....
Banting tulang....
Tak jauh beda sapi perahan dipacu janji sejahtera

Srikandi inspeksi anggaran sunatan massal dari istana...
Tiada hujan tiada badai tebar luka pembuluh duka
Menciderai hatinurani.....

Entah......
Kebetulan atau sengaja...
Pesan dari langit berkata, waspadalah!!!

Saat itu,
Ribuan rakyat terbangun dari mimpi
Bersalah telah menusuk harapan palsu
Dan sesaat setelah itu
Sesal mereka lupa pada kenyataan

Atau...
Sedang dalam kutukan dan hukuman zaman percobaan...

Kering-kerontang meradang
Meragukan gelisah dimana-mana...

Makassar, 8 Agustus 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun