Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Super Dede, Super Hero “Kere”

3 Juli 2016   15:58 Diperbarui: 4 Juli 2016   08:37 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti kita tidak asing ketika menyaksikan film fiksi Super Hero produksi Marvel Studio Hollywood seperti Superman, Batman, Spiderman, Iron Man, Wonder Women, Flash, X-Man, Fantastic Four, Thor, Robin Hood hingga Si manusia hijau Hulk. Anak-anak kita zaman sekarang bertanya-tanya keheranan alias bengong jika ditanya tokoh fiksi super hero produksi indonesia seperti Gundala Putera Petir, Wiro Sableng, Si Pitung, Si Buta Dari Goa Hantu, bahkan tokoh boneka lokal  Si Unyil, anak-anak tidak tahu, condong lebih tahu tokoh animasi Upin Ipin, Spongebob, Tom & Jerry, Finding Nemo, Up, Toys Story, Alvin and The Chipmunk itu karena tayang setiap hari, sehingga tokoh hero dan animasi lokal kalah bersaing dengan super hero dan animasi Hollywood.

Space hak siar tokoh fiksi hero indonesia sangatlah minim boleh dibilang jarang, andaikan ada itu pun terbilang sangat “nyleneh” hanya menjadi bahan tertawaan di jagad hiburan, sekalipun genre humor, namun tetaplah ma’af (kurang mendidik). Merupakan kebanggaan tersendiri bagi indonesia akan andilnya beberapa aktor seperti Iko Uwais dan Joe Taslim terlibat perfilman Hollywood.

Sebuah tontonan yang tidak biasa merupakan karakter super hero nyleneh sinetron fiksi produksi MNCTV Picture heroik berjudul Super Dede mencerminkan pahlawan super yang aneh, ibarat kata modal dengkul disebut super hero, asal lucu, menghibur dan menghadirkan drama pasti favorit di kalangan keluarga, rating tinggi sinetron Super Dede mengalahkan tontonan mendidik dan religius. Super hero miskin, hanya di Indonesia.

Diceritakan kekuatan dahsyat yang dimiliki Dede diperankan oleh Dede Sunandar, berawal karena menderita mendapat perlakuan kesewenang-wenang, Dede meratap dibawah derasnya hujan, tiba-tiba tubuhnya tersambar petir. Dede pun mati suri, tak disangka dalam mati surinya mendapat kekuatan super yang tidak dimiliki manusia pada umumnya. Dia mampu lari secepat super hero The Flash, tangannya juga bisa melar bak kisah fiksi hero Fantastic Four, juga melompat tinggi layaknya Spiderman. Kekuatan tersebut hanya digunakan untuk kebaikan sesama manusia. 

Jika dibandingkan, kekuatan Super Dede dengan super hero The Flash tentu bagai langit dan bumi. Jika aktor The Flash kekar, cakep, kulit bersih dan kaya raya, lain peran Super Dede berpostur kerempeng, kumel, miskin teraniaya serta tampang seperti kurang gizi. Apatah lagi aktornya tentu membuat tertawa semakin lebar saja. Mau bilang apalagi realisasinya memang seperti ini, tentu pemilihan aktor ini bukan tanpa sengaja, mengundang gelak tawa tujuan pemilihan aktor sudah tepat mengangkat serial sinetron heroik bergenre humor, pas banget untuk bahan tertawaan.

Kisah Dede di luar manusia super, adalah sosok pemuda nelangsa bertujuan mencari orang tuanya, mimik melas, selalu diperlakukan kurang baik oleh ibu angkatnya. Dede selalu dirundung malang, kesehariannya untuk mencukupi biaya hidup kerja serabutan, mulai berjualan koran, tukang cuci mobil, bahkan menjadi korban bully, kerap mendapat perlakuan tidak adil, selalu dirundung kesedihan, kira-kira seperti itulah super hero kita terjerembab dalam kemiskinan.

Sungguh!!, aneh banget alur cerita hero satu ini. Dikatakan demikian karena kostum yang dikenakan seadanya, mulai sarung buat pelindung identitas. Topengnya pun terbuat dari bahan daur ulang/bekas tapi mulus seperti: helm, tudung nasi, ember bekas, pot bunga plastik, piring plastik, kardus, semua peralatan tidak sia-sia dijadikan topeng sebagai penutup identitas super hero. Pahlawan atau pemulung, sih!!!

Tanpa mengurangi rasa hormat saya terahdap kreativitas persinetronan indonesia, wardrobe yang dikenakan sangat jauh dari elegant, mencerminkan pahlawan kurang mendapat apresiasi pemerintah. Maksudnya sih baik, tanpa keluar biaya mahal atribute apapun bisa dijadikan penutup identitas Dede. Berubah menjadi super hero manakala ada seseorang yang membutuhkan pertolongan, membela, serta penindasan  sekitarnya.

Dede tetap terkesan Super Hero miskin, inilah realisasi kehidupan di tengah kepungan negeri korutor, seperti yang terpublikasikan melalui super dede super hero kere, baik hati, suka menolong orang-orang yang tertindas. Meski sebatas sinetron, kira-kira seperti itulah pesan moral yang disampaikan Super Dede.

Super Hero kok kere...

Makassar, 03 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun