Dari berita diatas guru ini berperangai kasar dalam berbicara, ringan tangan atau khilaf kemungkinan bisa terjadi. Guru yang bertindak kasar, mengintimidasi muridnya masih banyak ditemui diberbagai sekolah. Bahkan nada tinggi sifatnya hanya menakut-nakuti muridnya, bukan disegani. Jelas hal ini bukanlah perilaku terpuji yang dilakukan para guru.
Guru merupakan di gugu lan di tiru (penasehat dan contoh) bagi setiap siswanya, kebaikan, kesopanan, dan kerendahan hatinya membuat setiap siswa mengagumi gurunya. tidak hanya kepribadiannya saja cara pemberian materi, ketampanan, bahkan harta pun bisa membuat setiap orang maupun siswanya tergoda.
Berbagai gurupun terkadang berbeda karakteristik dan sikap kepribadiannya yang dari luar terlihat baik tetapi didalam terlihat buruk dan begitu pula sebaliknya. Hal tersebut memang selalu terjadi dikehidupan manusia namun tidak terlepas pula ada guru yang memiliki sikap jahat dan memberikan contoh yang tidak baik pula. Hal tersebut memang menjadi nilai buruk bagi sang guru dan tentunya menjadi aib bagi sekolah yang dinilai bagus namun memiliki guru yang tidak baik.
Jangan mencoba untuk memperbaiki murid atau siswa kita, perbaiki diri kita sendiri terlebih dahulu. Guru yang baik membuat murid yang jahat menjadi baik dan menjadikan murid yang baik menjadi unggul. Ketika murid-murid kita gagal, berarti kita juga telah gagal menjadi seorang guru (Marva Collins)
Lingkungan sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi peserta didik. Namun berbeda yang dialamai oleh seorang murid kelas 6 Sekolah Dasar (SD) Inpres Cambaya, Kelurahan Tompobalang, Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa.
Makassar, 9 Mei 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H