KOMPASIANA sebagai rumah besar sekaligus penyambung lidah tentu akan dengan senag hati memediasi warganya (kompasianer), mempublikasi setiap konten dibuat oleh dan menjadi “tanggungjawab” penulis. Bahwa aspirasi ini senafas dan seirama dengan apa yang dilakukan warganya, kadang kurang mendapat perhatian serius oleh kepentingan “ego sektoral”.
Pada titik ini melanjutkan aspirasi kompasianers David Effendi dan Misbah Mustofa (Ketua Water For All Community Jogjakarta) sekiranya pantas menjadi renungan berbagai stakeholder yang berpihak pada “corporate” asing, berikut rangkuman dan kompilasi Surat Terbuka dari Ketua Water For All Community Jogjakarta:
1. Kerjasama ini pencitraan untuk tujuan mulia yakni pendidikan tentang air sejak usia dini.
2. Danone mengeksploitasi sumberdaya air dengan Merek Dagang Aqua di Indonesia merupakan perusahaan penjual air minum dalam kemasan yang memanfaatkan sumber daya air di Indonesia yang menjadikan sebagai perusahaan air botolan nomor satu di dunia, dengan mengerahkan 17 pabrik yang tersebar di Indonesia. Jumlah ini amat fantastis karena jauh lebih banyak dibandingkan Evian, produk asli Danone di Perancis., menurut website Aqua memperoduksi setahunya 16 milyar liter/tahun.
3. Penguasaan bisnis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dikuasai sebesar-besarnya oleh pihak asing (Aqua Danone).
4. Dampak ekologis yang ditimbulkan dengan beroperasinya mesin penghisap air, mampu memproduksi sejumlah 1,2 Milyar liter per tahun, bisa dibayangkan berapa liter sumberdaya air dirampas pihak Danone-Aqua. Perlawanan masyarakat Klaten seringkali diselesaikan dengan kekerasan psikis dan intimidasi.
5. Dengan tetap memasang logo Danone Pihak Danone tidak mempunyai empati terhadap aktivis lingkungan yang berjibaku untuk reformasi UU Sumber Daya Air yang berakhir pada dibatalkannya UU No. 7 Tahun 2004 Tenatang Sumber Daya Air oleh Mahkamah Konstitusi.
6. Negara segera ambil alih peran swasta asing pengelolaan Air Minum guna memenuhi hajat hidup orang banyak.
7. Ironis, dikala susah payah reformasi sumberdaya Air, Pemerintah Kota Yogjakarta bergandengan tangan dengan pihak Danone-Aqua mendirikan Wahana Air di Taman Pintar, mengkampanyekan seolah-olah perusahaan Aqua itu baik tak berdosa.
8. Praktik kerjasama ini menyakiti nurani pejuang reformasi sumberdaya air dan menghina Mahkamah Konstitusi dan kedaulatan negara Republik Indonesia.
9. Pemberian logo sponsor Aqua Danone dalam wahana Taman Pintar yang dibangun menggunakan anggaran negara indonesia tidak bisa dibenarkan akal sehat.