[caption caption="http://www.online-instagram.com"][/caption]Sebelum masuk tema hari air sedunia dari tahun ke tahun selalu berubah. Makhluk hidup ciptaan Alloh satu ini memang mendominasi kehidupan makhluk hidup lainnya, Air dikatakan makhluk hidup, karena keberadaannya menjadikan segala sesuatu di alam rahim hingga alam fana tempat kita berpijak mustahil tanpa adanya air. sebagai contoh manusia sendiri terlahir dari air meski sejarah mencatat kakeknya manusia Adam terbuat dari tanah, setidaknya unsur air sumber kehidupan sebelum bernafas dimuka bumi.
Bukan pikiran kotor atau vulgar, bukti otentik proses terbentuknya janin dari air sperma/mani, disitulah zigot/bio mani bertemu dengan ovum/sel telur merupakan sel reproduksi alam rahim wanita terjadilah pergumulan hebat perpaduan gamet betina dengan gamet jantan yang matang dan sudah berfungsi dalam pembiakan secara seksual, prosesesi embrio/bakal bayi terbentuk setelah melebihi umur dua bulan.
Wanita yang mengandung kita selama sembilan bulan sepuluh hari, dengan nafas tersengal-sengal selalu dibawanya janin dalam kandungan ke mana-mana, suatu keajaiban saat aktivitas dicopot pergi shoping atau kerja, aneh bin nyata kalau ada ibu melepas kandungannya sebelum pergi keluar rumah!. Memasuki fase melahirkan tentu tak luput dari unsur AIR, diawali pecahnya “air ketuban” hingga lahirlah berbentuk jabang bayi, tidak berhenti sampai disitu peristiwa pertaruhan
Nah, atas dasar sekelumit kisah diatas wajar sekiranya wanita harus dimengerti, dengan tutur agung dan lemah lembut penuh kasih sayang, walau terkadang emosional, harap maklum saja wahai LELAKI, tidak usah merasa dilecehkan atau melecehkan perempuan.
Kembali ke pembahasan tema hari Air Sedunia setiap tahunnya berubah-ubah selalu mengangkat isu khusus yang diangkat sebagai tema peringatan hari Air Sedunia (World Water Day). Pemilihan dan penetapan tema Hari Air Sedunia oleh PBB ini dengan maksud agar menjadi perhatian bagi warga dunia akan pentingnya air sebagai sumber kehidupan kita.
Tanggal 22 Maret ini menjadi momentum untuk mengingkatkan semua orang bahwa solusi itu mungkin. Menggunakan informasi-informasi pada official website peringatan air dunia untuk membantu kata-kata tersebut menjadi komitmen politik dan aksi nyata bukan “pencitraan”.
Tahun 2015 lalu mengangkat tema Water and Sustainable Development (Air dan Pembangunan Berkelanjutan) “Water and Sustainable Development”atau “Air dan Pembangunan Berkelanjutan”, menyoroti pentingnya air dalam agenda pembangunan berkelanjutan. Air memiliki peran yang penting dalam agenda pembangunan berkelanjutan. Buktinya acapkali tiba musim penghujan banjir selalu datang. Selalu menimbulkan tanya, apakah ini dampak dari namanya Pembangunan Berkelanjutan itu?
Tahun 2016
Kini melalui situs resminya PBB telah mengumumkan bahwa pada tahun 2016 ini Tema Hari Air Sedunia mengusung tema "Water and Jobs".
Tentunya tema ini mengajak kita semua untuk mampu mengatur penggunaan air bersih secara bijak, mengajak kita semua mampu mengatur air bersih untuk masa depan. Seperti kita ketahui bersama bahwa saat ini sudah banyak pencemaran air yang terutama di Indonesia, banyak kekeringan melanda, dan bahkan banjir bandang akibat kurangnya resapan. Air melimpah namun tertumpah sia-sia dampak dari ulah tangan kita sendiri merusak lingkungan semaunya.
Karena itu, Hari Air Sedunia 2016 ini memfokuskan pada kualitas dan kuantitas air kian merosot yang akan dapat mengubah kehidupan dan mata pencaharian buruh. Bahkan mampu mempengaruhi masyarakat dan perekonomian dunia. Padahal pada tahun 2050, diprediksi populasi penduduk bumi akan meningkat hingga 35%.
Walau tak semudah membalik tapak tangan, tema"Water and Jobs" mengajak kesadaran berbagai pihak "berkepentingan" untuk menjaga kualitas dan kuantitas air dalam menunjang kehidupan di muka bumi ini. Dan mulai saat ini, harus segera kita buktikan dalam aksi nyata bukan ceremony semata!.
Sumber: diolah dari pelbagai sumber
Keterangan:
Fokus Topik: Lingkungan, Hari Air Se-Dunia
Makassar, 22 Maret 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H