Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cassidy Megan Pendiri Purple Day, “Malaikat Tanpa Sayap Berhati Mulia”

15 Maret 2016   13:19 Diperbarui: 16 Maret 2016   07:40 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

f. Paus Pius IX, yang menjadi paus terlama dalam sejarah, diduga mulai mengalami epilepsi sejak kanak-kanak dan diduga meninggal akibat serangan jantung yang diakibatkan serangan epilepsi.

g. Martha Parke Custis, anak angkat presiden Amerika pertama George Washington, menderita epilepsi yang tak terkontrol.

h. Presiden Amerika James Madison diduga menderita epilepsi ataupun serangan psychogenic seizures. Menurut sejarahwan R.A. Rutland (1987), Madison setiap bulan menderita panas tinggi, diare dan serangan yang mirip dengan serangan yang dialami penderita epilepsi.

i. Vladimir Lenin, tokoh revolusionari Soviet, menderita epilepsi pada masa tuanya dan meninggal akibat status epilepticus yang berlangsung lebih dari 50 menit. Epilepsinya kemungkinan disebabkan karena stroke yang dialami sesudah operasi pengangkatan peluru dari lehernya.

j. Senator Ted Kennedy menderita tumor otak yang memicu serangan epilepsi.

k. US Supreme Court Chief Justice John Roberts menderita epilepsi generalized seizures pada tahun 1993 dan 2007.
Penulis dan Seniman: Banyak penulis, komposer, seniman diduga menderita epilepsi.

l. Penulis Rusia terkenal, Fyodor Dostoevsky, menceritakan epilepsinya dalam surat-surat. Dostoevsky menulis tentang epilepsi dalam setidaknya 4 novelnya dan menceritakan serangan epilepsi fiksi dengan terperinci. Dostoevsky mendapat serangan epilepsi pertama pada usia 9 tahun. Pada usia 25 tahun, serangan itu kembali. Sejak itu, dia mengalami serangan setiap beberapa hari atau bulan, dengan kondisi fluktuatif antara masa baik dan masa buruk. Serangannya biasa dimulai dengan aura perasaan senang, yang disusul dengan serangan yang lebih besar dengan perasaan ketakutan. Dia melihat cahaya terang seperti petir, lalu akan berteriak dan kehilangan kesadaran untuk 1-2 detik.

Kadang-kadang, serangan epilepsi mengakibatkan grand mal seizure. Setelah itu, dia tidak dapat mengingat kejadian atau percakapan yang terjadi selama serangan dan merasa bersalah. Dia akan merasa depresi, bersalah dan gampang marah selama berhari-hari. Epilepsi menjadi tema sentral banyak buku-bukunya dan 30 karakter dalam bukunya menderita epilepsi.

m. Penulis Rusia terkenal lainnya, Leo Tolstoy, menderita serangan kejang pada akhir hidupnya, sebagai bagian dari penyakitnya yang bertambah parah.

n. Penulis Inggris terkenal, Charles Dickens, yang menulis kisah klasik sepanjang masa A Christmas Carol dan Oliver Twist menderita epilepsi. Beberapa karakter dalam bukunya digambarkan menderita epilepsi. Penjelasan detil yang diberikan Dickens tentang epilepsi masih membuat kagum dokter-dokter yang membacanya.

o. Lewis Carroll adalah penulis yang menulis kisah Alice’s Adventures in Wonderland dan Through the Looking-Glass. Alice yang digambarkan dalam cerita itu kemungkinan adalah menceritakan kondisi temporal lobe seizures Carroll sendiri. Sensadi yang dialami Alice dalam cerita, yaitu jatuh ke dalam lubang, adalah perasaan yang umumnya dialami oleh penderita epilepsi. Alice juga sering merasa tubuhnya atau benda-benda di sekitarnya membesar atau mengecil, juga merupakan gejala epilepsi. Carroll mencatat dalam jurnalnya bahwa serangan epilepsinya biasanya diikuti dengan sakit kepala yang lama dan perasaan tidak nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun