Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PSSI Antara Hidup dan Mati

10 Maret 2016   13:37 Diperbarui: 11 Maret 2016   09:46 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://www.merdeka.com/khas/antara-hidup-atau-mati-menjadi-polisi-di-balik-penangkapan-bandit-3.html"][/caption]by: Adi Pujakesuma

Kini.....
Hampir setahun lamanya kabut hitam menggelayuti langit PSSI

Dan!!!

Sebelum tahun pertama sampai, angin cerah selentingan menghampiri...

Pekan lalu....
Suka cita dari presiden bersua Menpora beserta ketua Tim Ad hoc Agum Gumelar, tak lupa JK turut serta

Pertemuan pertama sungguh melegakan bahwa pembekuan PSSI dicabut.....

Tapi!!!

Duka kembali menghampiri setelah ralat muncul dari istana bahwa yang benar dikaji,
dan berapa lama ngajinya?

Dua hari....hahaha
Dua hari berlalu kemarin pengajian selesai....

Dan bergulir permasalahan dibawa lagi ke FIFA

Setahun terasa singkat tapi begitu lama bagi para pemain-pemain yang terpkasa gantung sepatu bola

Setahun terlalu lama bagi generasi muda sedari kecil mengindam-idamkankan tersemat lambang garuda didadanya

Dan, ketika cita-cita mau sampai....
Angan-angan, cita-cita itu buyar dimakan Menteri

Setahun lamanya bagi para pemain mimpi berlaga melawan timnas luar negeri...yah, paling tidak level Barcelona pak!

Sampai kapankah awan hitam ini akan tetap menggantung

Kini dan kini.....
Angin gelap tetap saja menyelimuti PSSI

Makassar, 10 Maret 2016

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun