Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hey, Penjilat!!!

16 Januari 2016   08:16 Diperbarui: 18 Januari 2016   08:42 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sumber: Gambar

by: Adi Pujakesuma

Hey!!!
Penjilat!!!

Kenapa
Kau tidak bersama tuanmu
Apa tuanmu sudah mati?

Dan
Posisi segera berganti

Hey!!!
Penjilat!!!
Apa kau kehilangan pegangan
Kulihat...
Berkali-kali berlutut dilantai ruang tunggu tuanmu
Berkali-kali terisak isak, mengangguk bersimbah air mata “buaya”

Ada apa ini?
Atau
Apa adanya?

Instruksi-instruksinya tak pernah ku pahami
Misterius....

Melindungi upeti dalih layanan pribadi sang menteri
Dayang-dayang beralibi udang dibalik batu

Peringatan-peringatan kuracaci-kurcaci kerdil sepertiku, masuk telinga kanan keluar telinga kiri
Tak diindahkannya lagi

Solidnya dimana?
Pesta pora kaum kapitalis?
Itukah dinamakan solidaritas?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun